Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa TikTok di China terasa seperti platform untuk mencetak generasi jenius, sementara TikTok internasional lebih seperti taman bermain virtual? Ternyata, ada alasan di balik layar yang cukup menarik – atau ironis, tergantung dari sudut pandang Anda.
Di China, TikTok dikenal sebagai Douyin, aplikasi yang sama-sama dioperasikan oleh perusahaan induk, ByteDance. Namun, di balik nama yang berbeda, ada misi yang juga sangat berbeda. Douyin dipenuhi dengan konten edukatif, ilmu pengetahuan, dan video inspiratif. Anak-anak di bawah 14 tahun bahkan hanya diizinkan menggunakan Douyin selama 40 menit sehari, yang tentu saja harus digunakan untuk menyaksikan "konten berkualitas." Ya, Anda tidak salah baca: konten berkualitas.
Sementara itu, di luar China, TikTok memberikan kebebasan penuh untuk... ya, Anda tahu: tarian viral, tantangan aneh, atau tren seperti makan sabun cuci piring karena, entah bagaimana, itu terlihat keren? Platform ini adalah ladang subur bagi generasi yang ingin terkenal dalam 15 detik, tanpa harus repot-repot berpikir.
Mengapa bisa begitu berbeda? Sederhana: China tahu betul bahwa masa depan negaranya bergantung pada generasi muda yang kreatif, inovatif, dan produktif. Jadi, mereka membatasi Douyin dengan algoritma yang membangun otak, bukan hanya sekadar "scroll tanpa berpikir."
Sebaliknya, TikTok versi internasional tampaknya didesain untuk memaksimalkan durasi menonton (dan menurunkan IQ pengguna). Tidak heran, kita menyebutnya sebagai "hiburan", sementara di China, mereka menyebutnya "investasi pendidikan."
Jadi, apa pelajaran yang bisa kita ambil dari fenomena ini? Mungkin, ini adalah salah satu eksperimen sosial paling cerdas abad ini: buat generasi Anda sendiri cerdas dan produktif, sambil perlahan-lahan mengubah generasi negara lain menjadi pencandu hiburan. Sementara anak-anak di China bermimpi menjadi ilmuwan dan penemu, anak-anak di luar sana sibuk memikirkan filter TikTok terbaik untuk mendapatkan lebih banyak "like."
Kita hanya bisa berharap, di masa depan, algoritma TikTok internasional juga akan mengalami mutasi positif. Tapi sampai saat itu tiba, mari lanjutkan scroll tanpa makna, karena Einstein tentu akan sulit bersaing dengan tantangan lip sync.
Post a Comment