S&P 500 vs. Seluruh Pasar Saham: Mana Pilihan Investasi yang Lebih Baik?
Poin-Poin Utama
S&P 500 menunjukkan kinerja luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, mencetak rekor baru.
Indeks ini mencakup perusahaan-perusahaan terkemuka dan menjadi indikator kekuatan pasar secara keseluruhan.
Namun, eksposurnya yang tinggi terhadap saham-saham teknologi bernilai tinggi dapat membuatnya rentan terhadap koreksi di masa mendatang.
Mempertimbangkan diversifikasi yang lebih luas mungkin menjadi strategi yang bijaksana.
Dalam dunia investasi, pemilihan indeks acuan (benchmark) untuk pertumbuhan kekayaan adalah keputusan krusial. Selama bertahun-tahun, S&P 500 telah menjadi pilihan populer bagi banyak investor. Indeks ini, yang melacak 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat, sering dianggap sebagai barometer kesehatan ekonomi AS secara keseluruhan. Baru-baru ini, S&P 500 terus memecahkan rekor, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kinerja impresif ini sebagian besar didorong oleh saham-saham teknologi raksasa, yang diuntungkan dari booming kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan seperti Nvidia, Microsoft, dan Apple memegang porsi signifikan dalam S&P 500, dan pertumbuhan pesat mereka telah mengangkat indeks ini ke level tertinggi. Namun, konsentrasi yang tinggi pada beberapa saham teknologi bernilai tinggi ini memunculkan pertanyaan: apakah S&P 500 masih merupakan pilihan investasi terbaik, ataukah diversifikasi yang lebih luas melalui seluruh pasar saham menawarkan keuntungan yang lebih stabil dan aman?
Alternatif yang sering diajukan adalah dana indeks yang melacak seluruh pasar saham, seperti Vanguard Total Stock Market Index Fund (NYSEMKT: VTI). Dana ini bertujuan untuk memberikan eksposur ke ribuan perusahaan AS, bukan hanya 500 terbesar. Ide di baliknya adalah bahwa dengan mencakup lebih banyak perusahaan, investor akan mendapatkan diversifikasi yang lebih baik dan mungkin mengurangi risiko yang terkait dengan konsentrasi pada sektor atau perusahaan tertentu. Namun, apakah benar demikian? Mari kita telaah lebih jauh.
Perbandingan Kinerja Historis: S&P 500 vs. Seluruh Pasar Saham
Secara historis, perbandingan antara S&P 500 dan seluruh pasar saham menunjukkan hasil yang menarik. Dalam lima tahun terakhir, termasuk dividen yang diinvestasikan kembali, SPDR S&P 500 ETF Trust (NYSEMKT: SPY), yang mereplikasi S&P 500, menghasilkan total pengembalian sekitar 109% per 15 September. Sementara itu, Vanguard Total Stock Market Index Fund memberikan total pengembalian sekitar 103% pada periode yang sama. Dengan kata lain, investasi sebesar $10.000 di SPDR S&P 500 ETF akan tumbuh menjadi sekitar $20.900, sedangkan di Vanguard Total Stock Market Index Fund akan menjadi sekitar $20.300.
Perbedaan ini, meskipun tidak terlalu besar, menunjukkan sedikit keunggulan S&P 500 dalam kondisi pasar yang menguntungkan. Secara teori, hal ini tidak mengherankan. S&P 500 terdiri dari perusahaan-perusahaan terkemuka yang cenderung memiliki fundamental kuat dan kemampuan untuk memimpin pasar. Ketika pasar secara keseluruhan berkinerja baik, perusahaan-perusahaan "terbaik" ini sering kali menjadi motor penggerak utama, sehingga indeks yang berfokus pada mereka bisa menghasilkan sedikit lebih banyak.
Diversifikasi di Balik Angka: Mengapa Hasilnya Mirip?
Meskipun Vanguard Total Stock Market Index Fund berinvestasi pada lebih dari 3.500 saham—jauh lebih banyak daripada 500 saham di S&P 500—hasilnya tetap relatif mirip. Ini memunculkan pertanyaan penting tentang jenis diversifikasi yang sebenarnya ditawarkan oleh dana pasar total. Alasannya terletak pada metodologi pembobotan indeks.
Baik S&P 500 maupun Vanguard Total Stock Market Index Fund umumnya dibobot berdasarkan kapitalisasi pasar. Artinya, perusahaan dengan nilai pasar terbesar akan memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja indeks. Dalam konteks pasar AS saat ini, ini berarti saham-saham teknologi raksasa yang sama (Nvidia, Microsoft, Apple) yang mendominasi S&P 500 juga memiliki bobot yang sangat besar di Vanguard Total Stock Market Index Fund.
Sebagai contoh, tiga saham teratas di Vanguard Total Stock Market ETF—Nvidia, Microsoft, dan Apple—secara kolektif menyumbang sekitar 18,1% dari total portofolionya. Bandingkan dengan SPDR S&P 500 ETF, di mana ketiga saham yang sama ini menyumbang sekitar 20,8% dari portofolionya. Perbedaan eksposur terhadap saham-saham dominan ini memang ada, tetapi tidak drastis. Setelah sekitar 200 saham teratas, sebagian besar posisi dalam dana pasar total menyumbang kurang dari 0,1% dari total portofolio, dan saham terbesar ke-500 hanya menyumbang sekitar 0,02%.
Dengan demikian, meskipun ada ribuan saham yang lebih kecil di dana pasar total, pengaruh kumulatifnya terhadap kinerja keseluruhan indeks tetap minim dibandingkan dengan segelintir raksasa. Ini berarti bahwa, dalam praktiknya, kinerja dana pasar total masih sangat terikat pada nasib perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar yang sama yang juga mendominasi S&P 500. Diversifikasi yang lebih luas secara jumlah saham tidak selalu berarti diversifikasi yang signifikan dari segi pengaruh bobot pasar.
Bagaimana Kinerja Saat Pasar Melambat?
Ketika pasar mengalami penurunan, seperti krisis inflasi pada tahun 2022, perbedaannya juga tidak mencolok. Pada tahun tersebut, S&P 500 turun tajam, dengan SPDR ETF mengalami total pengembalian -18,2%. Dana Vanguard Total Stock Market Index Fund bahkan berkinerja sedikit lebih buruk, dengan total pengembalian -19,5%. Hal ini kembali menegaskan bahwa dominasi perusahaan-perusahaan besar berdampak pada kedua jenis dana tersebut, terlepas dari jumlah saham yang lebih banyak di dana pasar total.
Kondisi ini menunjukkan bahwa jika kekhawatiran utama Anda adalah valuasi tinggi di sektor teknologi dan potensi koreksi pasar, beralih ke dana pasar total mungkin tidak akan memberikan perlindungan yang Anda harapkan. Meskipun memiliki lebih banyak saham, fundamental pergerakan harga tetap didikte oleh segelintir perusahaan raksasa yang sama.
Mengurangi Risiko di Pasar: Pilihan Alternatif
Jika tujuan Anda adalah benar-benar mengurangi eksposur terhadap saham teknologi berkapitalisasi besar dan mencari diversifikasi yang lebih substansial, Anda perlu mempertimbangkan strategi investasi yang berbeda dari sekadar melacak S&P 500 atau seluruh pasar saham dengan bobot kapitalisasi pasar. Ada beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan:
ETF Berbasis Nilai (Value Stocks): Dana seperti Vanguard Value Index Fund (VTV) secara khusus berinvestasi pada "value stocks" atau saham-saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, seringkali di luar sektor teknologi yang sedang booming. Ini bisa memberikan diversifikasi ke sektor-sektor yang mungkin kurang rentan terhadap gelembung spekulatif.
ETF Berbasis Pendapatan (Revenue-Weighted): Contohnya adalah Invesco S&P 500 Revenue ETF (RWL). ETF ini melacak S&P 500 tetapi bobot sahamnya ditentukan oleh pendapatan perusahaan, bukan kapitalisasi pasar. Pendekatan ini dapat mengurangi dominasi perusahaan dengan valuasi tinggi yang mungkin memiliki pendapatan relatif lebih kecil dibandingkan kapitalisasi pasarnya.
Diversifikasi Geografis atau Sektor Lain: Selain pasar AS, investor juga bisa melihat pasar internasional atau ETF sektor tertentu yang tidak didominasi oleh teknologi, seperti kesehatan, energi, atau bahan baku, untuk menciptakan portofolio yang lebih seimbang.
Intinya, jika Anda merasa S&P 500 saat ini terlalu terkonsentrasi pada segelintir saham dan ingin mengurangi risiko terkait, solusi terbaik bukanlah sekadar menambah jumlah saham yang dilacak melalui dana pasar total. Sebaliknya, fokuslah pada metodologi pembobotan yang berbeda atau jenis saham yang berbeda untuk mencapai diversifikasi yang sesungguhnya.
Kesimpulan
Baik S&P 500 maupun dana indeks yang melacak seluruh pasar saham adalah pilihan investasi yang sangat baik untuk pertumbuhan jangka panjang. Keduanya menawarkan diversifikasi yang luas dan biaya yang rendah. Namun, bagi investor yang khawatir tentang konsentrasi bobot pada saham teknologi berkapitalisasi besar di S&P 500, penting untuk memahami bahwa dana pasar total yang dibobot kapitalisasi pasar mungkin tidak memberikan tingkat diversifikasi yang jauh berbeda.
Pengaruh saham-saham raksasa ini begitu besar sehingga kinerja kedua jenis dana tersebut cenderung bergerak searah. Untuk mengurangi eksposur risiko terhadap saham teknologi bernilai tinggi atau untuk mencari profil risiko-pengembalian yang berbeda, investor mungkin perlu mempertimbangkan strategi yang lebih spesifik, seperti dana indeks berbasis nilai, dana berbasis pendapatan, atau eksplorasi pasar dan sektor lain. Pilihan terbaik pada akhirnya tergantung pada tujuan investasi pribadi, toleransi risiko, dan pandangan Anda terhadap pasar di masa depan.