Strategi Investasi Jangka Panjang Baillie Gifford: Kunci Sukses Pasar
Dalam lanskap pasar modal yang terus berubah, pencarian akan strategi investasi yang kokoh dan berkelanjutan menjadi esensial. Sebuah wawancara mendalam antara Chief Investment Officer The Motley Fool, Andy Cross, dan Tom Slater, Kepala Ekuitas AS di Baillie Gifford, sebuah firma investasi yang berbasis di Edinburgh, mengupas tuntas kunci keberhasilan investasi jangka panjang. Tom Slater, yang juga seorang mitra dan manajer investasi, membagikan wawasan berharganya mengenai cara mengidentifikasi perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan luar biasa dan mempertahankannya dalam portofolio selama bertahun-tahun.
Filosofi Investasi Jangka Panjang: Menemukan Para Pemenang
Filosofi investasi Baillie Gifford, seperti yang dijelaskan oleh Tom Slater, berpusat pada pencarian "perusahaan pertumbuhan paling luar biasa di dunia dan memilikinya untuk jangka waktu yang lama." Ini adalah tujuan yang terdengar sederhana namun penuh tantangan. Pendekatan mereka adalah berfokus pada potensi kenaikan, atau "apa yang mungkin berjalan dengan baik," berbeda dengan kecenderungan industri yang seringkali terlalu skeptis dan mencari-cari kesalahan. Baillie Gifford mencari bisnis yang memiliki potensi untuk tumbuh berkali-kali lipat dari ukuran mereka saat ini, meyakini bahwa bisnis terbesar di dunia seringkali diremehkan.
Slater menekankan bahwa pengembalian pasar sangat terkonsentrasi. Ini bukan tentang kinerja rata-rata perusahaan, melainkan kontribusi dari sejumlah kecil perusahaan yang benar-benar luar biasa. Oleh karena itu, penting untuk menginvestasikan waktu dan upaya dalam mengidentifikasi perusahaan-perusahaan ini, memahami kepemimpinan mereka, dan belajar dari para inovator ini yang sedang membangun masa depan ekonomi. Sebuah studi oleh Henrik Bessenbinder dari Arizona State University mendukung pandangan ini, menunjukkan bahwa selama periode yang sangat panjang, hanya sebagian kecil perusahaan (sekitar 4%) yang mendorong sebagian besar, jika tidak semua, pengembalian pasar. Konsentrasi ini juga terlihat dalam periode 10 tahunan, menggarisbawahi pentingnya menemukan pemenang yang luar biasa.
Disiplin Mempertahankan Investasi Unggul
Salah satu tantangan terbesar dalam investasi adalah mempertahankan posisi dalam perusahaan-perusahaan yang telah berkinerja baik, terutama di tengah iklim investasi yang berorientasi jangka pendek. Tom Slater menyajikan dua pertanyaan kunci yang mereka gunakan untuk membimbing keputusan ini: 1) Apakah peluang bagi perusahaan tersebut semakin besar atau semakin kecil? 2) Apakah kemungkinan perusahaan tersebut memanfaatkan peluang tersebut semakin besar atau semakin kecil?
Hanya setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, isu valuasi atau "risiko saham" menjadi relevan. Slater memberikan contoh Amazon, yang telah menjadi bagian dari portofolio Scottish Mortgage selama hampir 20 tahun. Setiap kali saham Amazon naik, mereka kembali mengevaluasi apakah peluangnya bertambah besar dan kemungkinan keberhasilannya meningkat. Ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan saham tersebut meskipun nilainya terus meroket. "Terus-menerus Anda tergoda untuk mengurangi kepemilikan Anda dengan alasan pengendalian risiko, tetapi itu bertentangan dengan struktur pengembalian. Sejumlah kecil pemenang besar itulah yang penting," tegas Slater.
Mengelola Pola Pikir dan Volatilitas
Dalam investasi, salah satu musuh terburuk adalah diri sendiri. Mengelola emosi dan membangun proses yang tepat untuk menghadapi volatilitas sangatlah krusial. Baillie Gifford secara transparan menginformasikan kepada investor mereka bahwa fokusnya adalah apresiasi modal jangka panjang, dan volatilitas adalah bagian tak terhindarkan dari proses tersebut. Mereka tidak mengharapkan investor menilai kinerja mereka dalam jangka pendek. "Jangan memiliki saham-saham ini jika Anda tidak dapat menahan volatilitas, jika Anda memiliki horizon waktu yang lebih pendek dari itu, jika pelestarian modal adalah tujuan utama Anda," ujar Slater. Kejujuran ini membantu menciptakan ekspektasi yang realistis di antara klien, sehingga ketika volatilitas terjadi, investor tidak merasa bahwa mereka "tidak mendaftar untuk ini."
Mengidentifikasi Pemenang: Budaya dan Kepemimpinan
Baillie Gifford tidak mencari wawasan teknologi yang lebih dalam dari yang lain. Ketika mereka membeli Tesla pada tahun 2013, itu bukan karena mereka tahu sesuatu tentang baterai atau perangkat lunak swakemudi yang tidak diketahui orang lain. Sebaliknya, fokus utama mereka adalah pada budaya organisasi. Mengapa karyawan datang bekerja? Apa yang ingin mereka capai? Mengapa mereka harus memiliki keunggulan berkelanjutan dalam apa yang mereka lakukan dibandingkan pesaing lain?
Surat pemegang saham Jeff Bezos tahun 1996 tentang bagaimana Amazon akan membuat keputusan dan berkompromi dianggap jauh lebih penting dalam hasil selama 20 tahun berikutnya daripada produk dan layanan yang tersedia saat perusahaan dianalisis pada tahun 2004. Aspek kuantifikasi dari ini termasuk seberapa besar "skin in the game" yang dimiliki manajemen dan bagaimana mereka dikompensasi. Namun, ada juga banyak faktor tak berwujud yang patut dicari karena horizon waktu sebagian besar pelaku pasar sangat pendek, sehingga mereka tidak terlalu peduli dengan hal-hal ini.
Mayoritas portofolio Baillie Gifford (sekitar 80%) dipimpin oleh pendiri atau dikendalikan oleh keluarga. Slater percaya bahwa pemimpin pendiri seringkali memiliki kemampuan untuk memperpanjang horizon waktu, tidak terikat pada tuntutan "street" untuk kuartal berikutnya, dan dapat membuat keputusan sulit tanpa terlalu khawatir. Mereka juga memiliki otoritas moral untuk mendorong perubahan dalam organisasi. Contoh seperti Tobi Lütke dari Shopify, yang mengambil keputusan sulit untuk menghentikan investasi pada infrastruktur pengiriman ketika kondisi pasar berubah, menunjukkan adaptabilitas yang sulit dicapai oleh tim manajemen profesional yang tidak memiliki otoritas serupa. Ini adalah indikator penting bagi mereka.
Strategi Alokasi: Mengikuti Peluang, Bukan Indeks
Baillie Gifford sangat berhati-hati dalam membagi dunia menjadi sektor atau wilayah, karena mereka percaya bahwa investasi harus dilakukan di mana peluang terbesar berada. Slater memberikan contoh keberhasilan investasi di Tiongkok selama 20 tahun terakhir. Jika mereka terpaku pada indeks dunia, yang menempatkan Tiongkok hanya 2% dari indeks, mereka tidak akan memiliki Tencent, Baidu, atau Alibaba sebagai kepemilikan terbesar mereka. Melepaskan diri dari "lensa pembuat indeks" ini memungkinkan alokasi yang tepat.
Mereka tidak mengkategorikan Google sebagai bisnis teknologi saja, melainkan bisnis periklanan, dan Amazon sebagai pengecer, meskipun keduanya sering dianggap "teknologi". Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk fokus pada peluang terbesar dan probabilitas keuntungan terbesar, yang kemudian akan menjadi kepemilikan terbesar mereka.
Mengenai metrik tradisional seperti "active share" dan "Beta", Baillie Gifford berpendapat bahwa jika mereka membebankan biaya manajemen aktif, mereka harus memiliki "active share" yang tinggi, yang berarti eksposur mereka sangat berbeda dari indeks. Namun, "active share" adalah hasil dari proses investasi mereka yang tidak berpatokan pada indeks, bukan target. "Beta" sama sekali tidak diperhatikan, karena mereka tidak percaya metrik tersebut relevan untuk memprediksi pengembalian jangka panjang.
Peluang Masa Depan: Pemenang E-commerce Berikutnya
Melihat 20 tahun ke depan, Tom Slater sangat antusias dengan e-commerce, khususnya di pasar negara berkembang. Meskipun telah dibicarakan selama dua dekade, tren ini masih memiliki potensi besar. Baillie Gifford memiliki kepemilikan signifikan di perusahaan seperti MercadoLibre (platform e-commerce Amerika Latin), Sea (Asia Tenggara), Coupang (Korea Selatan), dan PDD (pemilik Temu). Di pasar yang belum memiliki ritel formal modern yang efisien, perusahaan-perusahaan ini mampu membawa pengalaman yang sama sekali berbeda bagi kelas menengah yang tumbuh pesat.
Selain e-commerce, banyak dari perusahaan ini juga beralih ke layanan keuangan. Konsumen di pasar ini seringkali memiliki pengalaman pertama dengan layanan keuangan melalui perusahaan-perusahaan ini, bukan sektor perbankan tradisional. Slater percaya bahwa peluang ini masih sangat luas dan diremehkan relatif terhadap potensi pertumbuhan 20 hingga 30 tahun ke depan.
Tom Slater dan Baillie Gifford menunjukkan bahwa investasi jangka panjang yang sukses membutuhkan disiplin, fokus pada kualitas fundamental, kepemimpinan yang kuat, dan kemauan untuk melihat melampaui metrik tradisional serta sentimen pasar jangka pendek. Dengan pola pikir ini, investor dapat mengidentifikasi dan memupuk para pemenang pasar yang sesungguhnya.