21Shares Ajukan ETF Hyperliquid: Analisis HYPE di Pasar Kripto
Pada Rabu lalu, 21Shares, penerbit produk yang diperdagangkan di bursa (ETP) mata uang kripto terbesar di dunia, secara resmi mengajukan dokumen peraturan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Pengajuan ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan peluncuran ETF Hyperliquid pasif yang dirancang untuk melacak harga token HYPE. Langkah signifikan ini menggarisbawahi meningkatnya minat institusional terhadap aset digital yang relatif baru di pasar kripto.
Memahami ETF Pasif: Model Investasi 21Shares
Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) pasif, seperti yang diusulkan oleh 21Shares, dirancang khusus untuk mereplikasi kinerja indeks atau aset tertentu dengan memegang aset tersebut dalam proporsi yang konsisten. Pendekatan ini secara fundamental berbeda dari manajemen investasi aktif, di mana manajer portofolio membuat keputusan perdagangan yang sering. Model pasif mengurangi kebutuhan akan manajer portofolio bergaji tinggi, yang pada gilirannya menghasilkan rasio biaya yang lebih rendah dan biaya manajemen yang berkurang secara signifikan, menjadikannya pilihan yang menarik bagi investor yang mencari efisiensi biaya.
Selain keunggulannya dalam struktur biaya, ETF pasif dikenal karena transparansi operasionalnya. Mereka umumnya mengungkapkan kepemilikan asetnya setiap hari, memberikan wawasan yang jelas kepada investor mengenai komposisi dana tersebut. Tingkat transparansi ini merupakan faktor kunci dalam membangun kepercayaan investor. Lebih lanjut, ETF pasif seringkali unggul dalam efisiensi pajak. Tingkat perputaran portofolio yang lebih rendah, dibandingkan dengan dana yang dikelola secara aktif, umumnya berarti lebih sedikit realisasi keuntungan modal, sehingga berpotensi mengurangi kewajiban pajak bagi investor.
Struktur dan Mekanisme ETF Hyperliquid 21Shares
Dalam pengajuan ETF Hyperliquid-nya, 21Shares telah menunjuk Coinbase (COIN) dan BitGo sebagai kustodian untuk ETF tersebut. Peran kustodian sangat penting dalam ekosistem aset digital, karena mereka bertanggung jawab atas penyimpanan aman token HYPE yang mendasari ETF. Kepercayaan tersebut akan memegang token HYPE dan menilai nilainya setiap hari berdasarkan Tolok Ukur Harga yang ditentukan, memastikan bahwa harga ETF mencerminkan nilai pasar HYPE secara akurat.
Secara inovatif, 21Shares juga mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan metode alternatif untuk terlibat dalam aktivitas staking, khususnya melalui protokol liquid staking (LSP). Protokol ini memungkinkan penerbitan token digital yang dapat diperdagangkan secara bebas, yang dikenal sebagai 'Liquid Staking Token', yang mewakili HYPE yang di-stake dengan protokol tersebut. Pendekatan ini dapat menawarkan fleksibilitas yang ditingkatkan dan potensi imbal hasil tambahan bagi pemegang ETF, sambil tetap mempertahankan likuiditas investasi.
Token HYPE: Aset Kripto Termuda yang Mencari Persetujuan ETF
Salah satu aspek paling menonjol dari pengajuan ini adalah status token HYPE sebagai aset mata uang kripto termuda yang pernah diajukan untuk persetujuan ETF. Hal ini menggarisbawahi perubahan tren di mana manajer uang dan institusi semakin ingin mendapatkan eksposur ke aset digital yang muncul lebih awal dalam siklus hidup mereka. Sejak diluncurkan pada November 2024, HYPE telah menjadi salah satu pemain terbaik di pasar, mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 1.140% sejak debut pasarnya. Kinerja yang mengesankan ini telah mendorong kapitalisasi pasarnya mendekati angka 13 miliar dolar, menempatkannya sebagai pemain penting di ruang aset digital.
Pengajuan ETF untuk HYPE ini terjadi di tengah gelombang aplikasi ETF mata uang kripto lainnya yang telah diterima oleh SEC, termasuk yang terkait dengan Solana (SOL), XRP, dan Dogecoin (DOGE). Permintaan untuk produk investasi semacam itu terus meningkat sepanjang tahun, mencerminkan minat investor yang semakin besar terhadap kelas aset ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa proses persetujuan untuk banyak aplikasi ETF kripto ini masih menunggu keputusan. SEC saat ini beroperasi dengan staf terbatas karena penutupan pemerintah, yang telah memperlambat proses peninjauan.
Reaksi Pasar Terhadap Berita ETF HYPE
Meskipun ada aplikasi ETF Hyperliquid, token HYPE secara paradoks gagal bereaksi positif terhadap berita tersebut. Setelah pengumuman, HYPE mengalami penurunan 2% menuju 46 dolar dalam kerangka waktu 24 jam. Penurunan ini menempatkan token 20% di bawah puncak rekornya sebesar 59 dolar yang dicapai awal tahun ini. Reaksi pasar yang membisu ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk 'buy the rumor, sell the news' atau sentimen pasar yang lebih luas yang belum sepenuhnya mencerna implikasi jangka panjang dari potensi persetujuan ETF.
Implikasi dan Masa Depan ETF Kripto
Pengajuan ETF Hyperliquid oleh 21Shares merupakan tonggak penting dalam integrasi aset digital ke dalam kerangka keuangan tradisional. Meskipun HYPE token menunjukkan reaksi pasar jangka pendek yang tidak terduga, keberadaan aplikasi ETF untuk aset yang begitu muda menandakan pergeseran paradigma dalam cara investor dan institusi memandang mata uang kripto. Seiring dengan terus berkembangnya lansasi regulasi dan pasar digital, persetujuan ETF seperti ini berpotensi membuka jalan bagi adopsi yang lebih luas, likuiditas yang lebih tinggi, dan legitimasi yang lebih besar untuk seluruh ekosistem aset digital.