FOMC & Kripto: Suku Bunga Turun, Peluang Aset Digital?

Ilustrasi visual gedung Federal Reserve dengan grafik suku bunga menurun dan harga kripto meningkat, melambangkan dampak kebijakan moneter pada pasar aset digital.

Kebijakan Moneter The Fed: Proyeksi dan Implikasinya

Kabar terbaru dari Federal Open Market Committee (FOMC) mengindikasikan pergeseran sikap dovish yang semakin jelas di kalangan pejabat Federal Reserve Amerika Serikat. Notulen rapat yang baru dirilis menunjukkan adanya kemungkinan pemangkasan suku bunga tambahan sebelum akhir tahun ini. Mayoritas peserta rapat menilai bahwa "akan sesuai untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut selama sisa tahun 2025", menandai perubahan signifikan dari nada kehati-hatian yang mendominasi sebagian besar tahun ini. Meskipun bank sentral secara resmi tetap berkomitmen pada target inflasi 2%, notulen rapat September mengisyaratkan kekhawatiran The Fed mulai bergeser dari inflasi yang persisten menuju perlambatan ketenagakerjaan. Pemangkasan suku bunga pertama pada bulan September—sebesar 25 basis poin—dipicu oleh tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melunak, dengan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dan kenaikan tingkat pengangguran. Pergeseran ini, secara fundamental, berpotensi menciptakan gelombang baru dalam dinamika pasar finansial global, termasuk sektor aset digital.

Menurut estimasi median The Fed, dua pemangkasan suku bunga tambahan masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) diproyeksikan terjadi sebelum akhir tahun, kemungkinan besar pada pertemuan FOMC bulan Oktober dan Desember. Ekspektasi pasar sebagian besar selaras dengan pandangan ini, di mana data CME FedWatch saat ini menunjukkan probabilitas 92,5% untuk pemangkasan 25 bps pada rapat tanggal 29 Oktober. Nada kebijakan yang lebih lunak ini segera memberikan dampak pada aset berisiko. Bitcoin, misalnya, mengalami kenaikan setelah notulen dirilis, sempat melampaui $124.000 sebelum stabil di sekitar $123.500. Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan juga tetap berada di atas $4,19 triliun, mencerminkan sentimen positif yang menyebar luas.

Para pelaku pasar kripto seringkali memandang suku bunga yang lebih rendah sebagai sinyal bullish. Hal ini karena kebijakan moneter yang lebih mudah cenderung meningkatkan likuiditas di pasar dan menumbuhkan selera risiko, baik di pasar aset tradisional maupun digital. Ekspektasi akan pelonggaran lebih lanjut ini, oleh karena itu, telah memperkuat sentimen di pasar kripto, terutama setelah berbulan-bulan menerima sinyal yang campur aduk dari The Fed. Kondisi ini membuka diskusi menarik tentang bagaimana keputusan makroekonomi dapat beresonansi secara langsung dalam ekosistem aset digital yang terus berkembang.

Dilema Ganda The Fed: Menyeimbangkan Ketenagakerjaan dan Stabilitas Harga

Mandat ganda FOMC—memaksimalkan lapangan kerja dan menjaga stabilitas harga—kembali menjadi sebuah tindakan penyeimbangan yang kompleks. Notulen rapat menunjukkan bahwa para anggota terbagi dalam hal prioritas, apakah harus mengatasi risiko penurunan ketenagakerjaan atau terus menekan inflasi yang masih ada. Sebagian besar peserta sepakat bahwa posisi kebijakan harus bergerak menuju tingkat yang lebih netral, mengingat data pasar tenaga kerja terbaru. Mereka mencatat bahwa risiko inflasi "telah berkurang atau tidak meningkat", meskipun beberapa anggota tetap berhati-hati, berargumen bahwa pelonggaran kebijakan terlalu cepat dapat memicu kembali tekanan harga.

Misalnya, Presiden Kansas City Fed, Jeffrey Schmid, menegaskan bahwa inflasi masih "terlalu tinggi" dan menyatakan preferensinya untuk laju pelonggaran yang lebih terukur. Sebaliknya, Gubernur yang baru diangkat, Stephen Miran, satu-satunya pejabat yang menentang dan mendukung pemangkasan 50 bps yang lebih besar pada bulan September, menyatakan bahwa ia "optimis tentang prospek inflasi" dan mendukung pendekatan pelonggaran yang lebih agresif. Perpecahan pandangan ini menyoroti ketidakpastian kunci: apakah tingkat suku bunga saat ini masih bersifat restriktif. Beberapa anggota berpendapat bahwa posisi kebijakan riil mungkin tidak lagi terlalu ketat, sementara yang lain percaya bahwa ekonomi masih bisa mendapatkan manfaat dari pelonggaran lebih lanjut untuk mengimbangi kelemahan pasar tenaga kerja.

Implikasi Kebijakan Longgar Terhadap Bitcoin dan Pasar Kripto

Bagi pasar kripto, pergeseran The Fed menuju kebijakan yang lebih longgar memperkuat narasi yang sudah dikenal: bahwa Bitcoin dan aset terdesentralisasi lainnya cenderung berkembang pesat ketika imbal hasil riil turun dan likuiditas meningkat. Mantan manajer hedge fund, James Lavish, mencatat bahwa meskipun The Fed "masih khawatir tentang kenaikan inflasi", kesediaannya untuk memangkas suku bunga bagaimanapun juga menyoroti mengapa "uang yang sehat seperti BTC menjadi lebih penting dari sebelumnya". Pandangan ini sejalan dengan teori ekonomi makro yang mengaitkan ketersediaan uang murah dengan peningkatan investasi pada aset berisiko, termasuk aset digital.

Para trader bereaksi cepat terhadap berita FOMC, dengan Bitcoin melonjak di atas $124.000 sebelum stabil di dekat $123.500. Dalam siklus sebelumnya, fase pelonggaran sering kali bertepatan dengan kenaikan baru pada aset-aset berisiko, termasuk kripto. Namun, para trader tetap berhati-hati setelah volatilitas pasca-FOMC bulan September, ketika komentar Ketua The Fed Powell sempat memicu aksi jual meskipun ada pemangkasan suku bunga. Dengan pertemuan The Fed berikutnya yang semakin dekat dan rilis data ekonomi yang tertunda akibat penutupan pemerintah yang sedang berlangsung, pidato Powell yang akan datang akan berfungsi sebagai satu-satunya sinyal kebijakan utama minggu ini. Baik Wall Street maupun pasar kripto bersiap menghadapi potensi volatilitas.

Sebagai penutup, keputusan The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut di tahun 2025 merupakan langkah strategis yang didorong oleh kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja. Meskipun ada perdebatan internal mengenai prioritas antara inflasi dan ketenagakerjaan, arah kebijakan yang lebih dovish ini secara historis telah memberikan dorongan positif bagi aset berisiko seperti kripto. Kenaikan Bitcoin pasca-berita FOMC menjadi bukti awal respons pasar. Namun, mengingat sejarah volatilitas dan sensitivitas pasar terhadap pernyataan pejabat The Fed, kehati-hatian tetap diperlukan. Investor dan pengamat pasar diharapkan terus memantau setiap sinyal kebijakan untuk memahami dinamika yang akan membentuk masa depan aset digital.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org