Rebound Kripto: BTC & ETH Pasca Badai Likuidasi $19 Miliar

Peta panas likuidasi kripto global menunjukkan volume likuidasi besar-besaran di Bitcoin dan Ethereum akibat ketegangan makroekonomi.

Dunia aset digital baru-baru ini diguncang oleh badai likuidasi senilai $19,37 miliar dalam kurun waktu 24 jam. Peristiwa ini dipicu oleh ketegangan ekonomi makro yang kembali memanas, terutama terkait pengumuman perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada tanggal 10 Oktober 2025 oleh Presiden Trump. Kebijakan tarif 100% pada barang-barang Tiongkok dan kontrol ekspor perangkat lunak penting memicu kekhawatiran akan perang tarif skala penuh, yang secara signifikan mengguncang pasar keuangan global, termasuk pasar kripto.

Likuidasi adalah proses di mana posisi trading dengan leverage ditutup secara paksa oleh bursa karena trader tidak memiliki cukup dana untuk menutupi potensi kerugian. Volume likuidasi sebesar $19 miliar dalam sehari menunjukkan tingkat kepanikan dan volatilitas yang luar biasa di pasar. Kini, setelah badai mereda dan "kepingan-kepingan telah jatuh ke tempatnya", mari kita telaah bagaimana dua mata uang kripto terbesar, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), menghadapi situasi ini dan prospek pemulihan mereka.

Analisis Pergerakan Harga Bitcoin (BTC)

Pasca-likuidasi masif, harga Bitcoin sempat anjlok hingga $107.468 pada hari Jumat. Namun, ia menunjukkan kekuatan dengan memantul kembali dan menutup hari pada $114.559, meskipun masih turun hampir 6% untuk hari itu. Pergerakan harga BTC kemudian sedikit naik, menyentuh $110.000 lagi, sebelum tergelincir 1,82% pada hari Sabtu dan berakhir di $112.690.

Dalam perspektif analisis teknikal, Bitcoin saat ini diperdagangkan di bawah Exponential Moving Average (EMA) 50 hari-nya, sebuah indikator yang sering digunakan untuk mengukur tren jangka pendek. Posisi di bawah EMA 50 hari mengindikasikan sentimen bearish dalam jangka pendek. Namun, BTC berhasil mempertahankan posisinya di atas EMA 200 hari, yang merupakan indikator tren jangka panjang. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan jual dalam waktu dekat, sentimen bullish untuk jangka panjang masih tetap utuh.

Level Kritis Bitcoin: Support dan Resistan

Jika Bitcoin berhasil menembus level $115.000, ini akan membawa EMA 50 hari-nya kembali ke dalam permainan sebagai potensi resistan yang harus diatasi. Apabila BTC mampu bertahan dan mempertahankan posisinya di atas level tersebut secara berkelanjutan, ada kemungkinan harga Bitcoin akan bergerak menuju level resistansi berikutnya di $125.761. Trader profesional Pirow mencatat bahwa pemulihan cepat dari $108.000 menunjukkan absorpsi yang kuat, tetapi level $116.000 (garis Oracle) harus berubah menjadi support untuk kelanjutan kenaikan. Pirow juga menekankan bahwa kejadian ini bukan koreksi biasa, melainkan ‘liquidity flush’ yang membersihkan leverage berlebihan dari pasar.

Sebaliknya, jika Bitcoin kembali jatuh di bawah $110.000, level support utama berikutnya yang perlu diperhatikan investor berada di sekitar $100.000. Penurunan di bawah level ini dapat memicu tekanan jual lebih lanjut.

Stabilitas Ethereum (ETH) Pasca Badai Likuidasi

Serupa dengan Bitcoin, Ethereum juga mengalami dampak signifikan dari badai likuidasi. Harga ETH sempat merosot tajam hingga sekitar $3.500 akibat kepanikan penjualan. Namun, seperti BTC, Ethereum juga menunjukkan ketahanan yang patut dicermati, berhasil memantul kembali dan merebut kembali level support krusial di $3.825.

Peristiwa likuidasi ini sebagian besar dipicu oleh tindakan "whale" atau investor besar yang melakukan shorting masif. Salah satu contoh yang disorot adalah aksi shorting senilai $600 juta di Bitcoin dan $300 juta di Ethereum, yang turut berkontribusi pada total likuidasi $19 miliar tersebut. Analis pasar Donald Dean menyoroti bahwa $3.825 kini menjadi level support kunci dalam jangka pendek bagi ETH. Namun, ia juga mengingatkan bahwa perkembangan makroekonomi lebih lanjut dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut di minggu mendatang.

Pola Bull Flag dan Target Harga ETH

Meskipun guncangan pasar baru-baru ini, setup teknikal Ethereum masih menunjukkan prospek yang menjanjikan. Donald Dean menunjukkan adanya pola "bull flag" yang terbentuk pada grafik harian, sebuah pola yang sering kali mengindikasikan potensi rebound yang kuat. Pola ini akan menjadi valid jika ETH berhasil mempertahankan posisinya di atas $3.875. Jika level support ini bertahan, Ethereum berpotensi menargetkan level resistansi antara $4.500 dan $5.766. Namun, jika harga jatuh di bawah $3.500, ini dapat membuka jalan ke zona support yang lebih dalam.

Analis pasar Alex Wacy berpendapat bahwa guncangan pasar baru-baru ini sebenarnya telah membersihkan "leverage" berlebihan dan "tangan-tangan lemah" (investor yang panik menjual), sehingga menciptakan fondasi yang lebih kokoh untuk reli yang kuat di masa depan. Wacy bahkan memprediksi bahwa ETH bisa mencapai level tertinggi baru sepanjang masa (ATH) dalam beberapa minggu mendatang, dengan target harga antara $4.300 dan $5.175 pada bulan Oktober, dan potensi mencapai sekitar $12.000 dalam jangka panjang hingga akhir tahun 2025.

Dampak Pasar yang Lebih Luas dan Respons Altcoin

Badai likuidasi tidak hanya memengaruhi BTC dan ETH, tetapi juga menimbulkan riak di seluruh pasar altcoin. Beberapa proyek altcoin menunjukkan respons proaktif untuk menstabilkan harga dan mengembalikan kepercayaan investor.

  • World Liberty Financial (WLFI): Proyek ini mengumumkan program pembelian kembali token (buyback) senilai $10 juta menggunakan stablecoin USD1. Pembelian kembali dilakukan secara bertahap menggunakan model TWAP (Time-Weighted Average Price) untuk menghindari pergerakan harga yang tajam. Token yang dibeli kembali akan ditarik dari peredaran, bertujuan untuk mendukung harga token WLFI dalam jangka waktu tertentu.
  • Aster (ASTR): Setelah meluncurkan Stage 2 Airdrop Checker, Aster memindahkan 100 juta token ASTR dari treasurynya untuk dibeli kembali dari pasar. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tekanan jual dan menunjukkan komitmen proyek terhadap nilai tokennya.
  • Sonic Labs ($S): Sonic Labs mengalokasikan $6 juta untuk membeli kembali token $S asli mereka, yang kemudian ditambahkan ke treasury proyek. Sonic Labs juga menekankan bahwa jaringannya tetap stabil meskipun terjadi crash pasar, dengan CEO mereka menyatakan bahwa aset asli mungkin menawarkan pengembalian jangka panjang yang lebih baik daripada bergantung pada stablecoin.

Respons cepat dari proyek-proyek altcoin ini menunjukkan upaya kolektif dalam menjaga stabilitas pasar di tengah ketidakpastian.

Misteri "Whale" dan Perdebatan di Baliknya

Investigasi on-chain oleh peneliti kripto "Eye" telah mengaitkan seorang "whale" misterius di Hyperliquid yang mengendalikan lebih dari 100.000 BTC dengan Garett Jin, mantan CEO BitForex, bursa yang ditutup setelah tuduhan penipuan. Eye menunjuk pada dompet utama whale yang bernama "ereignis.eth", yang terhubung ke alamat ENS lain, "garrettjin.eth", yang mengarah langsung ke akun X (Twitter) Jin yang terverifikasi, @GarrettBullish. Hal ini menimbulkan spekulasi kuat tentang keterlibatannya dalam operasi skala besar di Hyperliquid/Hyperunit, termasuk transaksi senilai $735 juta BTC. Namun, tidak semua analis setuju. Quinten François, seorang analis kripto, berpendapat bahwa bukti tersebut terlalu "mudah" dan meragukan bahwa seseorang akan meninggalkan jejak digital yang begitu jelas jika terlibat dalam manipulasi pasar.

Prospek Jangka Panjang dari Para Trader Veteran

Terlepas dari volatilitas jangka pendek yang signifikan, beberapa trader veteran dan analis pasar tetap bullish pada prospek aset digital terkemuka. Peter Brandt, seorang trader legendaris, percaya bahwa BTC, ETH, XRP, dan Stellar (XLM) berpotensi untuk bergerak lebih tinggi. Ia mencatat bahwa grafik BTC menunjukkan pola serupa dengan reli besar di masa lalu, dan ETH tetap kuat di tengah penurunan pasar baru-baru ini. Untuk XRP dan XLM, Brandt mengidentifikasi tanda-tanda akumulasi, menunjukkan bahwa investor mungkin sedang diam-diam membeli di harga rendah, yang bisa mengarah pada kenaikan harga di masa depan. Pesan utamanya adalah, terlepas dari gejolak jangka pendek, pengaturan jangka panjang untuk aset-aset ini terlihat menjanjikan.

Secara keseluruhan, pasar kripto menunjukkan ketahanan yang luar biasa setelah guncangan likuidasi besar-besaran. Meskipun ketegangan makroekonomi dapat terus menciptakan volatilitas, fundamental dan sentimen jangka panjang untuk Bitcoin dan Ethereum tetap positif, didukung oleh analisis teknikal dan pandangan optimis dari para ahli. Investor disarankan untuk selalu melakukan riset mendalam dan memahami risiko yang ada.

Posting Komentar untuk "Rebound Kripto: BTC & ETH Pasca Badai Likuidasi $19 Miliar"