September Hijau Bitcoin: Reli Q4 2025 Didorong Akuisisi Tether

Grafik harga Bitcoin menunjukkan tren kenaikan di bulan September 2025, didukung sentimen positif pasar dan pembelian institusional.

Bulan September 2025 secara mengejutkan memberikan sentimen positif bagi pasar kripto, sebuah fenomena yang jarang terjadi dan berlawanan dengan ekspektasi banyak pihak. Meskipun harga Bitcoin (BTC) menunjukkan kenaikan di beberapa minggu pertama, penurunan tajam di akhir bulan gagal menghapus keuntungan tersebut. Sebaliknya, kombinasi berita positif seputar Bitcoin dan ketahanan para pembeli menciptakan fondasi yang kokoh, memungkinkan BTC USDT untuk berpotensi melampaui angka $125.000 di Kuartal IV (Q4) 2025.

Stabilitas Harga Bitcoin dan Sentimen Pasar

Saat ini, harga Bitcoin menunjukkan stabilitas di atas level $116.000. Mata uang digital ini berhasil membalikkan kerugian yang dialami pada tanggal 25 September, menandai pemulihan yang cukup cepat. Meskipun kenaikan harga ini didukung oleh volume perdagangan yang relatif rendah, namun dampaknya cukup signifikan dalam mendorong beberapa aset kripto terbaik untuk dibeli. Dari perspektif analisis teknikal, penutupan harga di atas $118.000 dapat memicu ekspansi lebih lanjut, berpotensi menuju level tertinggi sepanjang masa (all-time high).

Berdasarkan data dari Coinglass, sentimen para trader secara keseluruhan cenderung optimis. Rasio posisi long/short untuk posisi trader teratas berada pada angka 1.5. Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar akun teratas masih cenderung melakukan shorting, dengan rasio hanya 0.98. Kecenderungan bearish ini terlihat jelas di berbagai platform, termasuk OKX, dan mendominasi sebagian besar akun. Sementara itu, aliran masuk ke bursa spot menunjukkan pola yang bervariasi, namun ada pembelian yang cukup signifikan dalam delapan jam terakhir, mengindikasikan adanya minat beli yang berkelanjutan.

Fenomena "September Hijau" yang Langka dalam Sejarah Bitcoin

Keuntungan yang dicapai Bitcoin di bulan September bisa menjadi sinyal kuat untuk tren bullish yang akan datang, baik bagi Bitcoin maupun pasar kripto secara keseluruhan. Secara historis, Bitcoin jarang sekali mengakhiri bulan September dengan kinerja positif. Sepanjang dekade ini, bulan September seringkali ditutup dengan warna merah, menyeret harga kripto lainnya, termasuk koin meme Solana teratas, ikut tertekan. Ini sebabnya, bulan September sering dijuluki "Rektember" di kalangan investor kripto.

Faktanya, dari sekitar 15 bulan September sejak perdagangan Bitcoin menjadi populer, hanya empat kali Bitcoin berhasil ditutup dalam kondisi hijau: pada tahun 2013, 2017, 2019, dan 2023. Masing-masing peristiwa langka ini umumnya didorong oleh katalisator unik, seperti ledakan adopsi awal di tahun 2017 atau euforia seputar ETF (Exchange Traded Fund) di tahun 2024. Oleh karena itu, dengan Bitcoin mencatat kenaikan yang cukup signifikan sebesar +5% pada bulan September lalu, penutupan positif ini mungkin merupakan pertanda kinerja yang lebih kuat di masa depan.

Prospek Cerah Kuartal IV 2025: Reli Pasca September Hijau

Ketika bulan September mendukung Bitcoin, koin ini cenderung menunjukkan performa luar biasa di Kuartal IV. Secara historis, BTC USD telah reli lebih dari +50% pada kuartal yang mengikuti bulan September yang positif. Bulan Oktober saja seringkali memberikan keuntungan setidaknya +25%, dengan bulan November dan Desember yang menambahkan momentum tambahan. Pola historis ini memberikan harapan besar bagi investor dan analis.

Beberapa sinyal kunci mengindikasikan bahwa pola ini dapat terulang kembali. Di masa lalu, antara tahun 2020 hingga 2022, kurangnya regulasi yang jelas dan penolakan SEC (Komisi Sekuritas dan Bursa AS) untuk menyetujui ETF Bitcoin spot menjadi hambatan utama. Namun, situasi ini berubah drastis pada tahun 2024, ketika SEC akhirnya memberikan lampu hijau untuk gelombang pertama ETF Bitcoin spot. Menurut SoSoValue, institusi-institusi di Amerika Serikat telah mengakuisisi lebih dari $150 miliar saham ETF Bitcoin spot. Pada tanggal 30 September saja, mereka melakukan pembelian senilai $429 juta, yang secara signifikan menghidupkan kembali permintaan dan memperkuat legitimasi Bitcoin sebagai aset investasi yang serius.

Berita Bitcoin: Akuisisi Strategis Tether Miliaran Dolar

Tidak hanya institusi, perusahaan-perusahaan besar juga aktif dalam mengakumulasi Bitcoin. Pada Kuartal III 2025, Tether, penerbit stablecoin USDT yang terkait dengan blockchain Plasma, mengungkapkan telah mengakuisisi 8.888 BTC dengan harga rata-rata $112.500, dengan total nilai mencapai $1 miliar. Akuisisi ini menandai penambahan terbaru dalam cadangan kas perusahaan.

Ini adalah pembelian Bitcoin besar kedua yang dilakukan Tether. Sebelumnya, pada Kuartal I 2025, Tether juga membeli Bitcoin senilai $1 miliar. Menurut Arkham, perusahaan ini sekarang memegang lebih dari 87.000 BTC. Strategi akumulasi ini dilakukan secara sengaja. Sejak tahun 2023, Tether telah memperbarui kebijakannya untuk mengalokasikan hingga 15% dari keuntungan triwulanan ke Bitcoin, melihatnya sebagai lindung nilai inflasi yang ideal. Pada saat yang sama, perusahaan ini juga terus mendiversifikasi cadangannya, memadukan Bitcoin dengan aset-aset lain seperti emas dan real estat, menunjukkan pandangan jangka panjang terhadap Bitcoin sebagai komponen penting dalam portofolio aset yang terdiversifikasi.

Kesimpulan dan Proyeksi

September 2025 yang "hijau" untuk Bitcoin menjadi sinyal kuat akan adanya potensi reli yang signifikan di Kuartal IV. Dukungan dari adopsi ETF Bitcoin spot oleh institusi-institusi besar di AS, ditambah dengan strategi akumulasi agresif dari Tether, semakin memperkuat optimisme pasar. Bitcoin, yang secara historis menunjukkan kinerja luar biasa pasca-September yang positif, tampaknya siap untuk menunjukkan momentum kenaikan yang substansial. Dengan semua faktor ini, prospek Bitcoin di Q4 2025 terlihat sangat menjanjikan, menarik perhatian investor global.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org