Saham Bitcoin Terkait Eric Trump Anjlok 40%: Peluang atau Risiko Investor Kripto?
Dunia investasi kripto kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan dari American Bitcoin Corp, sebuah perusahaan penambangan Bitcoin yang terafiliasi dengan keluarga Trump. Pada tanggal 2 Desember 2025, saham perusahaan ini, yang salah satunya didirikan oleh Eric Trump, putra mantan Presiden AS Donald Trump, mengalami penurunan drastis hingga 40%. Harga sahamnya merosot tajam menjadi $1.80 dari penutupan sebelumnya di $3.58. Peristiwa ini memicu beberapa kali penghentian perdagangan di tengah volume transaksi yang tinggi, menimbulkan pertanyaan besar di kalangan investor mengenai stabilitas dan prospek investasi saham berbasis kripto.
Fenomena ini menarik perhatian, mengingat penurunan saham American Bitcoin Corp terjadi di saat yang sama ketika harga Bitcoin justru menunjukkan tren positif, reli lebih dari 7% hingga mencapai $91.653. Kontras antara kinerja saham perusahaan penambangan dengan aset kripto yang ditambangnya ini memberikan perspektif menarik tentang kompleksitas dan dinamika pasar digital yang terus berkembang. Bagi investor di Indonesia, kejadian ini menjadi studi kasus penting untuk memahami lebih dalam risiko dan peluang dalam lanskap investasi global yang terhubung dengan aset kripto.
- Saham American Bitcoin Corp, perusahaan yang terafiliasi dengan Eric Trump, anjlok 40% menjadi $1.80 pada 2 Desember 2025.
- Penurunan ini dipicu oleh berakhirnya periode penguncian saham (lockup period) bagi investor pra-merger.
- Eric Trump menyatakan penurunan ini "diharapkan" dan menegaskan komitmennya untuk tidak menjual kepemilikannya.
- Terlepas dari penurunan saham, Bitcoin sendiri justru mengalami kenaikan lebih dari 7% pada tanggal yang sama.
- Kejadian ini menyoroti risiko dan volatilitas investasi di pasar saham kripto, bahkan di tengah tren positif Bitcoin.
Mengurai Penyebab Anjloknya Saham American Bitcoin Corp
Penurunan signifikan saham American Bitcoin Corp ini bukanlah tanpa alasan. Pemicu utama yang teridentifikasi adalah berakhirnya periode penguncian (lockup period) untuk saham penempatan pribadi pra-merger. Mekanisme lockup period merupakan ketentuan umum dalam pasar saham, khususnya setelah merger atau penawaran umum perdana (IPO), yang melarang pemegang saham awal, seperti pendiri atau investor swasta, untuk menjual saham mereka selama jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk mencegah banjirnya saham di pasar yang dapat menekan harga.
Pada kasus American Bitcoin Corp, berakhirnya periode penguncian pada 2 Desember 2025 ini membuka jalan bagi para investor awal untuk merealisasikan keuntungan mereka. Banyak dari investor ini telah membeli saham pada harga yang jauh lebih rendah sebelum merger perusahaan dengan Gryphon Digital Mining. Dengan berakhirnya pembatasan, sejumlah besar saham tiba-tiba tersedia di pasar, menciptakan tekanan jual yang masif. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan harga saham American Bitcoin Corp anjlok tajam. Penurunan intraday dari $3.58 ke $1.80, atau sekitar 40%, adalah manifestasi langsung dari kekuatan penawaran dan permintaan yang tidak seimbang ini.
Respon Eric Trump dan Komitmen Jangka Panjang
Merespons volatilitas yang terjadi, Eric Trump, yang menjabat sebagai Co-Founder dan Chief Strategy Officer di American Bitcoin Corp, menggunakan platform media sosial X (sebelumnya Twitter) untuk menyampaikan pandangannya. Dalam cuitannya, ia menyatakan bahwa penurunan harga saham tersebut "diharapkan" dan merupakan konsekuensi alami dari berakhirnya periode penguncian bagi investor awal yang kini bebas untuk mencairkan keuntungan mereka.
Lebih lanjut, Eric Trump menegaskan komitmennya terhadap perusahaan dan masa depan penambangan Bitcoin. Ia secara terbuka menyatakan tidak akan menjual kepemilikan sahamnya, sebuah langkah yang tampaknya ditujukan untuk menenangkan kekhawatiran investor dan menunjukkan kepercayaan pada fundamental perusahaan. Menurutnya, fundamental American Bitcoin Corp "hampir tak tertandingi" dan keunggulan kompetitif mereka terletak pada fokus penambangan Bitcoin secara langsung. Pernyataan ini menunjukkan upaya untuk memisahkan volatilitas jangka pendek akibat mekanisme pasar dengan nilai intrinsik dan potensi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Profil American Bitcoin Corp: Fokus pada Penambangan dan Akuisisi Bitcoin
American Bitcoin Corp, yang diluncurkan pada April tahun ini, berfokus pada penambangan Bitcoin dan akumulasi perbendaharaan. Perusahaan ini masuk ke bursa Nasdaq melalui merger dengan Gryphon Digital Mining. Peristiwa anjloknya saham pada 2 Desember 2025 memang berasal dari terbukanya saham-saham terbatas dari penempatan pribadi Juni 2025.
Meskipun sebagian besar pemegang saham, termasuk keluarga Trump, menghadapi periode penguncian 180 hari hingga Maret 2026, berakhirnya sebagian periode ini memunculkan likuiditas tipis di saham yang terkait dengan kripto, yang dikenal berisiko tinggi. Hut 8, pemain besar di industri penambangan kripto, memiliki 80% saham perusahaan ini, sementara 20% sisanya dipegang oleh Eric Trump.
Perusahaan ini memposisikan dirinya sebagai pintu gerbang langsung bagi eksposur ke Bitcoin di tengah portofolio kripto keluarga Trump yang lebih luas, termasuk memecoin dan stablecoin. Eric Trump juga aktif memanfaatkan koneksi keluarganya untuk menarik investor dari Eropa, Kanada, dan Timur Tengah. Namun, eksekutif perusahaan menekankan bahwa tidak ada akses langsung dari pihak kepresidenan dalam kegiatan operasional mereka. Dalam laporan keuangan Q3 terbarunya, American Bitcoin Corp menunjukkan pendapatan sebesar $64.2 juta dan laba bersih $3.5 juta, yang mengindikasikan operasi yang stabil sebelum peristiwa penurunan saham ini.
Peran Eric Trump di Metaplanet dan Dinamika Pasar DAT
Selain perannya di American Bitcoin Corp, Eric Trump juga aktif di arena kripto lainnya. Pada Maret 2025, ia diangkat sebagai penasihat Metaplanet, sebuah perusahaan Jepang yang berfokus pada strategi perbendaharaan Bitcoin (Digital Asset Treasury - DAT). Simon Gerovich, CEO Metaplanet, menyambut baik kehadirannya, menyatakan bahwa keahlian bisnis dan gairahnya terhadap Bitcoin akan membantu mendorong misi Metaplanet untuk menjadi salah satu perusahaan perbendaharaan Bitcoin terkemuka di dunia.
Keterlibatan Eric Trump dengan Metaplanet menunjukkan tren yang lebih luas di kalangan perusahaan untuk mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan strategis. Metaplanet, misalnya, terus menunjukkan agresivitas dalam akumulasi Bitcoin. Baru-baru ini, mereka mengumumkan pinjaman segar sebesar $130 juta dengan jaminan kepemilikan Bitcoin mereka untuk pembelian tambahan. Ini memperluas fasilitas kredit $500 juta mereka, yang mencerminkan keyakinan kuat perusahaan Jepang ini terhadap potensi Bitcoin jangka panjang.
Strategi Metaplanet ini kontras dengan pendekatan beberapa perusahaan DAT lainnya, seperti yang dipimpin oleh Michael Saylor, yang tampaknya mulai memperlambat laju akumulasi Bitcoin mereka di tengah kondisi pasar yang lebih luas. Hal ini menggarisbawahi diversifikasi strategi di antara para pemain besar di ruang aset digital dan bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang bergejolak.
Implikasi Bagi Investor Indonesia: Pelajaran dari Volatilitas
Meskipun kejadian anjloknya saham American Bitcoin Corp terjadi di Amerika Serikat, dampaknya dan pelajaran yang bisa diambil sangat relevan bagi investor di Indonesia. Pasar kripto global saling terhubung, dan volatilitas di satu segmen dapat memengaruhi sentimen investor secara keseluruhan. Kejadian ini mengingatkan kita akan beberapa prinsip penting dalam berinvestasi:
- Memahami Mekanisme Pasar: Periode penguncian saham adalah salah satu contoh mekanisme yang dapat secara drastis memengaruhi harga saham. Investor perlu memahami aturan main ini sebelum berinvestasi, terutama pada saham-saham yang baru merger atau IPO.
- Diversifikasi Portofolio: Ketergantungan pada satu jenis aset atau saham dapat meningkatkan risiko. Meskipun Bitcoin menunjukkan kenaikan, saham perusahaan penambangan bisa bergerak berbeda karena faktor-faktor spesifik perusahaan.
- Due Diligence Mendalam: Sebelum berinvestasi, lakukan riset menyeluruh (due diligence) terhadap perusahaan, termasuk fundamental keuangan, struktur kepemilikan, dan potensi risiko yang mungkin timbul dari kejadian tertentu seperti berakhirnya lockup period.
- Perhatikan Sentimen Publik dan Pernyataan Manajemen: Respon dari tokoh kunci seperti Eric Trump dapat memengaruhi sentimen pasar. Namun, investor tetap harus memadukannya dengan analisis fundamental yang objektif.
- Perspektif Jangka Panjang vs. Jangka Pendek: Pasar kripto dan saham terkaitnya cenderung volatil dalam jangka pendek. Investor dengan pandangan jangka panjang mungkin lebih tahan terhadap fluktuasi harian, asalkan fundamental aset atau perusahaan tetap kuat.
Kasus American Bitcoin Corp dan Eric Trump adalah contoh nyata bagaimana faktor internal perusahaan dan mekanisme pasar dapat menciptakan gejolak signifikan, bahkan ketika aset dasar (Bitcoin) menunjukkan kinerja positif. Bagi investor Indonesia yang tertarik pada investasi kripto atau saham terkait kripto, kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kehati-hatian, riset mendalam, dan strategi investasi yang terencana.
Dengan terus memantau perkembangan pasar global dan memahami dinamika yang ada, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan mengelola risiko dengan lebih baik. Masa depan aset digital memang menjanjikan, namun jalan menuju kesuksesan investasi seringkali diwarnai oleh tantangan dan volatilitas yang memerlukan pemahaman mendalam.