Ah, teknologi hijau. Kata-kata ajaib yang selalu dijadikan mantra oleh perusahaan besar untuk menyelamatkan bumi sambil tetap mendulang untung. Dari mobil listrik yang katanya "nol emisi" hingga panel surya yang terlihat seperti tiket langsung ke surga lingkungan, semua ini terdengar seperti solusi sempurna. Tapi, mari kita lihat lebih dekat.
Mobil listrik, misalnya. Orang-orang suka memamerkannya seperti medali kehormatan lingkungan. Tapi, tunggu dulu, dari mana baterai canggih itu berasal? Ya, tambang litium yang menghancurkan ekosistem lokal dan meninggalkan lubang besar di bumi seperti bekas jerawat di wajah lingkungan. Belum lagi listrik yang mereka gunakan, sering kali berasal dari pembangkit berbahan bakar fosil. Jadi, nol emisi? Mungkin di jalan raya, tapi tidak di tempat lain.
Kemudian ada panel surya, kebanggaan energi terbarukan. Memang, saat dipasang di atap rumah Anda, mereka terlihat seperti harapan masa depan yang cerah. Namun, proses pembuatan panel ini membutuhkan energi yang tidak sedikit, sebagian besar dari bahan bakar fosil juga. Dan ketika panel itu sudah tidak bisa digunakan lagi? Mereka berakhir di tempat pembuangan sampah, mencemari tanah dengan bahan kimia berbahaya. Hijau? Tentu saja, jika Anda membayangkan hijau sebagai warna racun limbah.
Lalu, bagaimana dengan euforia alat-alat pintar hemat energi? Setiap lampu pintar, termostat pintar, dan ponsel pintar memiliki jejak karbon yang tidak pintar. Produksi dan distribusinya sama sekali tidak ramah lingkungan, dan mereka juga cepat menjadi sampah elektronik. Tapi tidak apa-apa, kan? Selama rumah Anda terlihat futuristik, siapa yang peduli dengan planet yang sekarat?
Jadi, inilah kita, dikelilingi oleh teknologi hijau yang ternyata lebih mirip teknologi hijau-palsu. Dalam upaya untuk menyelamatkan dunia, kita mungkin hanya menggali kuburannya sedikit lebih perlahan. Tapi hei, setidaknya kita terlihat keren melakukannya, kan? Karena di era ini, yang penting bukanlah dampaknya, tapi citranya. Selamat datang di dunia hijau, di mana kepura-puraan menjadi mata uang utama. 🌱
Post a Comment