Analisis Bitcoin: Reli Belum Usai Meski Harga Turun ke $112.000

Grafik harga Bitcoin menunjukkan penurunan tajam dan potensi pemulihan, dengan indikator teknis kompleks.

Pasar kripto kembali dihebohkan dengan pergerakan harga Bitcoin yang fluktuatif. Setelah sempat menyentuh angka $117.000, mata uang kripto paling populer ini mengalami penurunan signifikan hingga menyentuh level $112.000. Peristiwa ini tentu saja memicu kekhawatiran di kalangan investor, terutama mereka yang baru terjun. Namun, di tengah guncangan ini, sejumlah analis pasar justru melihat peluang dan meyakini bahwa reli Bitcoin belum usai. Mereka berpendapat bahwa penurunan ini hanyalah bagian dari siklus pasar yang lebih besar, sebuah "pembersihan" sebelum lonjakan berikutnya.

Memahami Siklus Bitcoin Menurut Analis

Analis kripto ternama, Stockmoney, melalui unggahannya di platform X, menegaskan bahwa Bitcoin belum "selesai" meskipun terjadi peristiwa likuidasi massal baru-baru ini. Menurutnya, kejadian likuidasi besar-besaran ini sudah menjadi bagian dari pola yang telah diperkirakan dan seharusnya tidak mengejutkan para pelaku pasar. Stockmoney kemudian menjelaskan cara kerja "buku pedoman" siklus Bitcoin yang berulang.

Ia menguraikan bahwa awalnya, harga Bitcoin akan melambung tinggi, di mana para "paus" atau investor besar akan mengambil keuntungan. Setelah itu, harga akan terus naik meskipun dengan volume perdagangan yang rendah, didorong oleh investor ritel yang bersemangat ingin mengamankan keuntungan mereka. Situasi ini pada akhirnya menciptakan terlalu banyak posisi dengan potensi keuntungan di atas kertas dan posisi futures yang terbuka, yang oleh Stockmoney diartikan sebagai kurangnya likuiditas di pasar. Ini terjadi setelah tren kenaikan dengan volume rendah, yang menciptakan kondisi tidak stabil.

Kondisi tersebut mencapai puncaknya ketika pasar mengalami peristiwa likuidasi massal, seperti yang terjadi pekan ini. Penurunan harga Bitcoin ke sekitar $112.000 dari puncaknya $117.000 pekan lalu, menyusul keputusan Federal Reserve AS untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), ternyata menjadi peristiwa "sell the news." Likuidasi pasar kripto pada tanggal 22 September tercatat sebagai peristiwa likuidasi posisi long terbesar sepanjang tahun ini, menandakan guncangan hebat di pasar.

Pentingnya Likuiditas dan Peran Market Maker

Stockmoney menjelaskan bahwa likuiditas pasar harus "dibebaskan" atau disaring sebelum harga Bitcoin dapat bergerak lebih tinggi secara berkelanjutan. Sisi baiknya, menurutnya, adalah bahwa ini merupakan model bisnis yang menguntungkan bagi para market maker, di mana batas order mereka terisi saat para paus membeli di harga rendah (buy the dips). Ia menambahkan bahwa siklus seperti ini adalah pola yang akan terus berulang di masa depan, menegaskan bahwa volatilitas adalah bagian inheren dari pasar kripto.

Seruan "Buy The Dip" dari Para Analis

Sejalan dengan pandangan Stockmoney, analis kripto Ali Martinez juga mendesak para pelaku pasar untuk "membeli saat anjlok" atau "buy the dip." Seruan ini muncul setelah analisis sebelumnya di mana ia mencatat bahwa Bitcoin memang telah mundur ke $112.000 sesuai prediksinya. Martinez kini mengamati pembentukan tekanan beli untuk membentuk "bahu kanan" sebelum terjadi terobosan harga menuju $130.000, yang akan menandai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) baru bagi Bitcoin.

Analis lain, Titan of Crypto, turut mencatat bahwa Bitcoin saat ini sedang menguji ulang level Kijun di sekitar $112.600. Ia menekankan bahwa level ini akan sangat penting untuk dipantau, karena dapat menentukan pergerakan selanjutnya bagi mata uang kripto utama ini. Selain itu, ia juga mengisyaratkan bahwa penurunan ini bisa jadi merupakan "goncangan terakhir" sebelum lepas landas menuju ATH baru untuk harga Bitcoin. Pada saat penulisan, harga Bitcoin diperdagangkan di sekitar $112.600, menunjukkan sedikit penurunan dalam 24 jam terakhir.

Kesimpulannya, meskipun pasar Bitcoin sedang menghadapi turbulensi, pandangan dominan dari para ahli adalah bahwa ini merupakan fase korektif yang sehat dalam siklus yang lebih besar. Bagi investor yang sabar dan memahami dinamika pasar, penurunan ini bisa jadi merupakan peluang untuk mengakumulasi aset sebelum potensi reli besar berikutnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org