Ethereum di Persimpangan Jalan: Rasio Pembeli-Penjual Anjlok, Akankah Sejarah Terulang?
Pasar kripto selalu penuh dengan dinamika yang menarik, dan Ethereum, sebagai "raja altcoin", sering kali menjadi pusat perhatian. Belakangan ini, harga Ethereum (ETH) mengalami pekan yang cukup menantang. Setelah sempat bergerak di atas level $4,600, harganya kini tergelincir di bawah $4,500. Ironisnya, penurunan ini terjadi meskipun ada dorongan positif dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang memutuskan untuk memangkas suku bunga, sebuah kebijakan yang biasanya menyuntikkan optimisme ke pasar. Namun, nampaknya Ethereum kesulitan untuk mempertahankan momentum kenaikannya kembali ke area $4,600 tersebut.
Data on-chain terbaru mengindikasikan bahwa Ethereum mungkin akan menghadapi periode yang lebih dingin. Investor tampaknya mulai menjauh dari mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar ini. Pertanyaan krusial yang muncul adalah: seberapa dalam penurunan harga ETH dalam beberapa minggu mendatang, dan apakah ada potensi kembalinya ke level harga yang jauh lebih rendah?
Mengurai Rasio Pembeli-Penjual (Taker Buy-Sell Ratio) dan Implikasinya
Salah satu indikator yang menjadi sorotan adalah Rasio Pembeli-Penjual (Taker Buy-Sell Ratio) Ethereum. Indikator ini sangat penting untuk memahami sentimen pasar dan tekanan beli atau jual yang dominan. Rasio Pembeli-Penjual pada dasarnya membandingkan volume pembelian oleh "taker" (pihak yang langsung mengambil harga di pasar) dengan volume penjualan oleh "taker" di bursa kripto. Jika nilai rasio ini lebih besar dari satu, itu menandakan bahwa volume pembelian taker lebih tinggi daripada volume penjualan taker. Tren ini biasanya menunjukkan bahwa lebih banyak trader bersedia membeli koin dengan harga yang lebih tinggi, mengindikasikan sentimen bullish atau optimisme di pasar.
Sebaliknya, jika nilai Rasio Pembeli-Penjual kurang dari satu, hal itu berarti volume penjualan taker lebih tinggi daripada volume pembelian taker. Nilai yang rendah ini mengindikasikan bahwa lebih banyak penjual melepas aset mereka dengan harga yang lebih rendah, sehingga menimbulkan tekanan bearish di pasar. Dengan kata lain, dominasi penjualan menunjukkan kekhawatiran dan kecenderungan investor untuk keluar dari posisi mereka.
Anjloknya Rasio: Sebuah Peringatan?
Berdasarkan data dari CryptoQuant yang dikutip oleh analis kripto pseudonim Darkfost di platform X, Rasio Pembeli-Penjual Ethereum telah jatuh di bawah ambang batas 1, tepatnya ke sekitar 0,87 pada Jumat, 19 September 2025. Penurunan ini bukanlah yang pertama kalinya; ini menandai kali ketiga metrik tersebut jatuh serendah ini sepanjang tahun 2025. Peristiwa ini memicu kekhawatiran di kalangan investor dan analis, mengingat implikasi historis dari pergerakan serupa.
Melihat Kembali ke Awal Tahun 2025: Potensi Terulangnya Sejarah?
Untuk memahami potensi dampak dari penurunan rasio saat ini, ada baiknya kita melihat kembali peristiwa di awal tahun 2025. Darkfost menyoroti bahwa indikator serupa pernah anjlok hingga 0,85 pada bulan Januari dan Februari 2025. Penurunan rasio pada waktu itu bertepatan dengan tren bearish yang signifikan, di mana harga Ethereum sempat jatuh ke kisaran $1,500. Memang, perbandingan ini bukan untuk menyamakan sepenuhnya kondisi pasar, namun memberikan konteks historis mengenai bagaimana anjloknya Rasio Pembeli-Penjual dapat mendahului pergerakan harga yang substansial.
Pada saat Darkfost menerbitkan postingannya di X, rata-rata 7 hari dari Rasio Pembeli-Penjual Ethereum masih berada di angka 0,93. Angka ini, meskipun sedikit lebih tinggi dari titik terendah 0,87, tetap di bawah ambang batas 1. Ini menunjukkan bahwa secara rata-rata selama seminggu terakhir, tekanan jual masih mendominasi di pasar Ethereum. Analis tersebut menyimpulkan bahwa, meskipun harga Ethereum sedang berupaya untuk menembus batas $5,000, semakin banyak investor yang justru bertaruh melawan kenaikan altcoin ini. Sebuah paradoks yang menggambarkan ketidakpastian sentimen pasar saat ini.
Prospek Masa Depan dan Peringatan
Meskipun skenario penurunan drastis hingga $1,500 seperti yang terjadi pada kuartal pertama tahun 2025 sangat tidak mungkin terulang dalam waktu dekat, peristiwa on-chain terbaru ini mengindikasikan bahwa harga ETH masih bisa menghadapi tekanan bearish dalam beberapa minggu ke depan. Pasar kripto sangat sensitif terhadap sentimen, dan dominasi penjualan yang ditunjukkan oleh Rasio Pembeli-Penjual seringkali menjadi sinyal awal untuk koreksi harga.
Kondisi ini menuntut kehati-hatian dari para investor. Pergerakan harga Ethereum yang saat ini berada di sekitar $4,475, hanya menunjukkan kenaikan tipis 0,4% dalam 24 jam terakhir, menggambarkan bagaimana pasar sedang berada dalam fase konsolidasi atau mungkin antisipasi terhadap pergerakan harga yang lebih signifikan. Data on-chain seperti Rasio Pembeli-Penjual menawarkan pandangan yang lebih mendalam tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar pasar, melampaui fluktuasi harga harian.
Pada akhirnya, Rasio Pembeli-Penjual Ethereum yang berada pada level kritis adalah sebuah peringatan penting. Ini menunjukkan adanya pergeseran sentimen dari akumulasi ke distribusi di kalangan investor taker. Meskipun masa depan selalu tidak pasti, pemahaman terhadap indikator ini dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih terinformasi, menyiapkan diri untuk potensi volatilitas, dan mengelola risiko investasi mereka di tengah lanskap kripto yang terus berubah.