Harga Bitcoin Turun di Bawah STH Realized Price: Koreksi 10% Menanti?
Setelah awal September yang menjanjikan, harga Bitcoin seolah kembali ke titik awal. Menjelang “Uptober” yang secara historis bullish, para investor berharap mata uang kripto utama ini bisa menemukan sedikit kelegaan dan mungkin menikmati momentum kenaikan dalam beberapa minggu mendatang. Namun, sebuah pengungkapan terbaru dari analisis on-chain menunjukkan bahwa harga Bitcoin berisiko mengalami tekanan penurunan lebih lanjut dalam beberapa minggu ke depan. Menurut seorang analis terkemuka di platform media sosial X, pemimpin pasar ini telah jatuh di bawah level krusial, yang bisa memicu penurunan harga hingga 10%.
Bitcoin Masuk 'Fase Koreksi' dalam 2-3 Bulan ke Depan?
Analis on-chain Burak Kesmeci melalui platform X membagikan pembaruan mengenai harga Bitcoin dalam kaitannya dengan Short-Term Holder (STH) Realized Price. Menurut pengamat kripto tersebut, harga BTC kini telah menembus di bawah STH Realized Price—sekitar $111.500—untuk keempat kalinya tahun ini.
Untuk konteks, Short-Term Holder Realized Price adalah metrik yang memperkirakan harga rata-rata di mana investor Bitcoin jangka pendek (memegang kurang dari 115 hari) membeli koin mereka. Karena metrik ini mewakili basis biaya rata-rata dari kelompok investor yang relevan, STH Realized Price seringkali bertindak sebagai level support dan resistance yang dinamis. Ketika harga Bitcoin jatuh di bawah level ini, itu sering diartikan bahwa investor jangka pendek mulai mengalami kerugian, yang secara historis dapat memicu lebih banyak penjualan dan koreksi pasar.
Kesmeci mengungkapkan bahwa harga Bitcoin sebelumnya telah jatuh di bawah STH Realized Price sebanyak tiga kali selama bull run ini, yang dimulai pada November 2022. Menurut analis on-chain tersebut, pemimpin pasar memasuki fase konsolidasi ketika hal ini terjadi pada tiga kejadian sebelumnya. Pola ini menunjukkan adanya kecenderungan pasar untuk stabilisasi atau penurunan setelah menembus level penting ini, memberikan pandangan historis yang menarik bagi para investor.
Pola Historis dan Potensi Penurunan
Pada insiden pertama BTC tergelincir di bawah STH Realized Price, harga Bitcoin menyaksikan penurunan lebih dari 8% antara Agustus dan Oktober 2023. Ini adalah periode yang cukup signifikan, di mana banyak investor jangka pendek mungkin merasa cemas. Sementara itu, nilai mata uang kripto andalan ini menurun lebih dari 13% antara Juni 2024 dan Oktober 2024 pada kejadian kedua, menunjukkan volatilitas yang lebih besar pada waktu tersebut.
Yang paling baru, pemimpin pasar turun hampir 8% antara Februari dan April 2025 ketika harga Bitcoin jatuh di bawah STH Realized Price. Kesmeci menyoroti bahwa, rata-rata, fase konsolidasi ini berlangsung selama 77 hari dan masing-masing menghasilkan kerugian hampir 10% dalam nilai BTC. Ini adalah statistik penting yang menjadi dasar proyeksi potensi koreksi saat ini. Jika sejarah terulang kembali, investor perlu bersiap menghadapi periode ketidakpastian.
Kesmeci menyimpulkan bahwa harga Bitcoin bisa memasuki fase konsolidasi/koreksi jika ditutup pada akhir minggu dan mungkin bulan di bawah STH Realized Price sekitar $111.500. Dan jika sejarah benar-benar terulang kembali, investor bisa melihat pasar kehilangan sebanyak 10% dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Ini adalah peringatan penting bagi mereka yang memegang posisi jangka pendek atau sedang mempertimbangkan untuk masuk ke pasar. Analisis ini menekankan pentingnya memahami metrik on-chain untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.
Saat tulisan ini dibuat, harga BTC berada di sekitar $109.538, tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam 24 jam terakhir, namun tetap berada di bawah level krusial yang disebutkan di atas.