Bitcoin Melonjak: Capai Rekor $125.7K Didorong Arus Masuk ETF

Grafik harga Bitcoin melonjak ke rekor tertinggi, mencerminkan peningkatan signifikan arus masuk ETF dan optimisme pasar.

Pasar kripto kembali dihebohkan dengan pencapaian gemilang Bitcoin (BTC) yang berhasil mencetak rekor harga tertinggi baru. Dalam pergerakan yang menarik perhatian banyak pihak, harga Bitcoin sempat menyentuh angka $125.700 pada sesi perdagangan Asia di hari Minggu, sebelum kemudian sedikit terkoreksi ke kisaran $123.000. Kenaikan ini bukan sekadar fluktuasi biasa, melainkan kelanjutan dari rentetan delapan hari kemenangan berturut-turut, menandai periode terkuat bagi aset digital ini sejak awal tahun 2024. Momentum positif ini didukung oleh beberapa faktor krusial, termasuk derasnya arus masuk dana ke ETF Bitcoin spot serta pelemahan dolar Amerika Serikat, yang turut memicu kekhawatiran terkait potensi penutupan pemerintahan.

Lonjakan harga ini secara signifikan melampaui puncak yang dicapai Bitcoin pada pertengahan Agustus sebelumnya, menegaskan posisi Bitcoin sebagai aset investasi yang semakin matang dan diminati. Meskipun terjadi sedikit volatilitas sekitar pukul 12:45 pagi ET, di mana BTC melonjak sebelum sedikit menurun, tren keseluruhan tetap menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Fenomena ini mengundang banyak pertanyaan dari para analis dan investor mengenai keberlanjutan momentum bullish Bitcoin di tengah berbagai dinamika pasar.

Arus Masuk ETF dan Data On-Chain: Pendorong Utama Kenaikan Harga Bitcoin

Salah satu katalis utama di balik kenaikan harga Bitcoin yang luar biasa ini adalah berlanjutnya aksi beli melalui ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat. Data dari CoinGlass menunjukkan adanya arus masuk bersih sekitar $985.10 juta. Angka ini merupakan arus masuk terbesar kedua sejak peluncuran ETF pada bulan Januari, bertepatan dengan kenaikan Bitcoin ke rekor tertingginya. Kehadiran ETF spot ini telah membuka pintu bagi investor institusional dan ritel untuk berinvestasi di Bitcoin melalui instrumen yang lebih teregulasi dan familiar, sehingga meningkatkan legitimasi dan aksesibilitas aset kripto ini.

Selain itu, data on-chain juga turut memperkuat narasi bullish ini. Jumlah Bitcoin yang disimpan di bursa dilaporkan telah menurun hingga sekitar 2,83 juta koin, mencapai level terendah dalam enam tahun terakhir. Para analis meyakini bahwa penurunan pasokan yang tersedia di bursa ini dapat menahan tekanan jual, yang pada gilirannya akan mendukung cerita perdagangan bullish secara lebih luas, terutama karena investor cenderung mencari aset lindung nilai terhadap potensi pelemahan dolar. Ini menunjukkan adanya pergeseran minat investor dari sekadar perdagangan jangka pendek menjadi akumulasi jangka panjang, mengurangi pasokan yang beredar dan meningkatkan kelangkaan aset.

Sentimen Pasar: Antara Optimisme dan Kewaspadaan

Meskipun euforia pasar sedang tinggi, beberapa pandangan tetap menyarankan kehati-hatian. Trader terkemuka, Skew, melalui platform X, mengemukakan bahwa reli yang terjadi ini mungkin merupakan "umpan" bagi para investor yang terlalu percaya diri dengan posisi long mereka. Ia mengamati adanya penumpukan "passive shorts" di sekitar level tertinggi saat ini, sebuah indikasi bahwa taruhan bearish secara diam-diam mulai meningkat, terlepas dari berbagai berita bullish yang mendominasi. Pandangan ini menyoroti pentingnya analisis mendalam dan bukan sekadar mengikuti tren impulsif.

Dalam jangka pendek, pertanyaan besar bagi pasar Bitcoin adalah apakah arus masuk ETF dan kondisi makroekonomi yang mendukung akan mampu mempertahankan momentum kenaikan ini, atau justru pasar akan masuk ke dalam periode konsolidasi baru setelah periode panas yang terjadi. Perdebatan antara bulls dan bears menjadi semakin intens, dengan kedua belah pihak memantau dengan cermat setiap indikator pasar.

Analisis Teknis dan Prediksi Harga Bitcoin

Data dari CoinGlass juga menunjukkan bahwa para trader sedang bersiap menghadapi volatilitas yang lebih tinggi, dengan likuiditas yang mulai tersedot di seluruh buku pesanan. Perdagangan selama akhir pekan cenderung memperbesar pergerakan harga karena volume yang lebih tipis, membuat fluktuasi harga baru-baru ini kurang dapat diandalkan sebagai indikator arah jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dalam menafsirkan pergerakan harga selama periode ini.

Level Dukungan Kunci dan Potensi Koreksi

Analis CrypNuevo menyoroti Exponential Moving Average (EMA) 50 periode pada grafik empat jam, yang saat ini berada sedikit di atas $118.000, sebagai kemungkinan level dukungan jangka pendek jika koreksi harga Bitcoin semakin dalam. Level ini, menurutnya, dapat berfungsi sebagai "zona pendinginan" di mana pasar dapat mengatur ulang sebelum memulai kenaikan berikutnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada koreksi, potensi untuk reli lanjutan tetap ada asalkan level dukungan penting ini dapat dipertahankan.

Di sisi lain, Rekt Capital menunjukkan bahwa penolakan Bitcoin di dekat $124.000 bukanlah hal yang aneh. Ia mencatat bahwa level ini pernah berfungsi sebagai resistensi dalam siklus sebelumnya, bahkan pernah mendahului penurunan sebesar 13%. Bitcoin perlu membuktikan bahwa resistensi $124.000 ini mulai melemah agar dapat melanjutkan kenaikan secara berkelanjutan. Beberapa sesi ke depan akan menjadi sangat penting, di mana para trader akan mengamati apakah BTC dapat stabil di atas dukungan utama atau justru akan meluncur ke koreksi yang lebih dalam seiring dengan "pendinginan" pasar.

Proyeksi Masa Depan dan Indikator Bull Market

Secara teknis, Bitcoin telah berhasil keluar dari saluran menurun yang menahan pergerakan harganya sejak bulan Agustus. Ini merepresentasikan breakout serupa yang terjadi di awal tahun, yang ditandai dengan pergerakan naik yang solid setelah beberapa minggu pergerakan horizontal. Pola ini sering diartikan sebagai sinyal positif bagi kelanjutan tren kenaikan.

Dalam grafik yang dibagikan oleh Bitbull, terlihat ada dua jalur paralel dengan reli tajam. Ia memperkirakan bahwa dari level $124.700, harga Bitcoin dapat meluas hingga sekitar $135.000-$140.000 dalam waktu dekat. Bitbull bahkan berpendapat bahwa siklus saat ini dapat mencapai puncak hingga $160.000 pada bulan November, karena menurutnya, pasar belum mencapai puncaknya. Proyeksi ambisius ini mencerminkan optimisme yang tinggi di kalangan beberapa analis teknikal.

Analisis lain oleh Daan Crypto menunjukkan indikator kekuatan yang jelas pada grafik mingguan Bitcoin adalah pantulan dari "Bull Market Support Band". Setelah beberapa minggu konsolidasi di sekitar area tersebut, BTC melonjak di atas $124.000, menegaskan peremajaan tren naik yang lebih besar. Di masa lalu, zona ini sering kali menjadi awal dari bull run besar. Analis tersebut mengindikasikan bahwa pantulan dari zona ini memperkuat konstruksi bullish Bitcoin, dan selama pita dukungan tersebut tidak hilang, tren akan tetap mengarah ke atas selama pembeli memegang kendali.

Kesimpulan

Kenaikan harga Bitcoin ke rekor tertinggi baru, didorong oleh arus masuk ETF yang masif dan kondisi makroekonomi tertentu, menunjukkan kekuatan fundamental dan sentimen positif di pasar kripto. Meskipun ada sinyal kewaspadaan dari beberapa analis terkait potensi koreksi dan penumpukan posisi short, indikator teknis dan pandangan mayoritas analis cenderung mendukung kelanjutan tren bullish. Investor diharapkan untuk tetap melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan investasi di pasar yang dinamis ini. Pertarungan antara level dukungan dan resistensi kunci akan menentukan arah pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org