ESMA Perluas Pengawasan Kripto dan Bursa: Integrasi Pasar Keuangan EU

Ilustrasi visual otoritas ESMA mengawasi ekosistem keuangan EU, termasuk bursa saham dan pasar kripto, mencerminkan upaya sentralisasi dan integrasi regulasi di Eropa.

Uni Eropa (EU) sedang menyiapkan reformasi besar yang berpotensi memperluas lingkup pengawasan otoritas keuangan mereka, European Securities and Markets Authority (ESMA). Jika usulan ini disetujui, ESMA akan memiliki kewenangan langsung untuk mengawasi bursa saham, perusahaan kripto, dan lembaga kliring di seluruh wilayah EU. Langkah ini menandai upaya signifikan untuk mengatasi fragmentasi sistem keuangan Eropa dan membangun pasar modal yang lebih terpadu serta kompetitif secara global.

Meningkatkan Integrasi: Visi ESMA untuk Pasar Keuangan Eropa

Verena Ross, Ketua ESMA, dalam sebuah pernyataan pada Oktober 2025, menjelaskan bahwa tujuan utama dari reformasi ini adalah untuk memperbaiki sifat fragmentasi yang melekat pada sistem keuangan Eropa saat ini. "Ini akan memberikan dorongan kunci menuju pasar modal di Eropa yang lebih terintegrasi dan kompetitif secara global," ujarnya. Visi ini selaras dengan kebutuhan EU untuk memiliki struktur pengawasan yang lebih kuat dan efisien di tengah dinamika pasar global yang terus berubah, terutama di sektor aset digital.

Mandat ESMA: Menuju Pengawasan Terpadu di Sektor Kripto dan Bursa

Dengan adanya proposal baru ini, kendali pengawasan di beberapa sektor keuangan, termasuk bursa kripto dan kustodian, akan beralih dari regulator nasional ke ESMA. Sebelumnya, perusahaan-perusahaan ini diatur oleh kerangka kerja Markets in Crypto Assets (MiCA) EU, di mana pengawasan utamanya berada di tangan negara-negara anggota. Namun, rencana awal untuk memberikan pengawasan penuh kepada ESMA sempat ditunda karena kekhawatiran negara-negara anggota terkait kapasitas ESMA untuk menangani tanggung jawab yang begitu besar.

Ross menegaskan bahwa pengaturan yang ada saat ini, dengan pengawasan yang terfragmentasi, telah menyebabkan inefisiensi dan penegakan hukum yang tidak merata. "Jelas butuh banyak upaya dari kami dan supervisor nasional untuk mencapai penyelarasan," kata Ross. Ia menambahkan, "Sumber daya baru yang spesifik harus dibangun 27 kali, sekali di setiap negara anggota, yang seharusnya bisa dilakukan lebih efisien di tingkat Eropa." Pernyataan ini menyoroti duplikasi upaya dan kurangnya sinergi yang dapat dihindari melalui pendekatan yang lebih terpusat.

Gesekan dalam Sentralisasi Regulasi Kripto EU

Upaya untuk memberikan lebih banyak kontrol kepada ESMA tidak berjalan tanpa hambatan. Sejumlah negara anggota yang lebih kecil, seperti Luksemburg, Irlandia, dan Malta, menyatakan keberatan mereka. Mereka khawatir bahwa sentralisasi kekuatan yang berlebihan di ESMA dapat menciptakan "monster regulasi" yang terlalu besar dan sulit diatur, seperti yang diungkapkan oleh Claude Marx, regulator keuangan tertinggi Luksemburg.

Kekhawatiran dari Negara Anggota dan Dampak Potensial

Kekhawatiran utama negara-negara ini berkisar pada potensi hilangnya fleksibilitas dalam menyesuaikan regulasi dengan kondisi pasar lokal mereka, serta risiko birokrasi yang berlebihan. Meskipun demikian, Komisi Eropa tetap teguh dalam niatnya. Maria Luís Albuquerque, Komisaris EU untuk Jasa Keuangan, mengonfirmasi bahwa mereka sedang mempertimbangkan proposal formal untuk memberikan ESMA pengawasan atas entitas lintas batas seperti bursa saham dan platform kripto. Ini menunjukkan komitmen kuat EU untuk mewujudkan pasar modal yang lebih terpadu, bahkan di tengah resistensi.

Sementara itu, ESMA, yang berbasis di Paris, telah bersiap untuk memulai pengawasan terhadap data harga ekuitas dan obligasi serta peringkat ESG (Environmental, Social, and Governance) mulai tahun 2026. Ini mengindikasikan bahwa otoritas tersebut secara progresif memperluas cakupan tanggung jawabnya, bahkan sebelum proposal sentralisasi penuh disahkan. Ross menekankan bahwa pasar modal yang lebih kuat sangat penting untuk prioritas jangka panjang EU, termasuk pertahanan, energi hijau, dan infrastruktur digital. "Permintaan untuk menghancurkan hambatan telah meningkat ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di tingkat EU tetapi juga di dalam negara-negara anggota," tambahnya, menunjukkan urgensi akan perubahan.

Sorotan Terhadap Regulasi Kripto Malta

Pada Juli 2025, ESMA secara spesifik menyoroti proses perizinan perusahaan kripto di Malta. Setelah meninjau regulator keuangan negara tersebut, MFSA (Malta Financial Services Authority), ESMA menemukan adanya kekurangan yang signifikan. Meskipun Malta dinilai memiliki staf yang cukup dan pengetahuan industri yang memadai, evaluasi menunjukkan bahwa negara tersebut hanya memenuhi sebagian ekspektasi dalam mengotorisasi penyedia layanan aset kripto. Hal ini menggarisbawahi pentingnya standar yang konsisten di seluruh EU.

Tinjauan tersebut lebih lanjut menggarisbawahi bahwa beberapa masalah penting tidak ditangani dengan benar selama proses persetujuan, termasuk analisis pengawasan keseluruhan Malta, prosedur perizinan, dan alat regulasi yang digunakan. ESMA menekankan bahwa di bawah kerangka MiCA, negara-negara EU perlu mengikuti aturan yang konsisten dalam memberikan izin dan mengawasi perusahaan kripto. Ketidaksesuaian dalam penerapan regulasi dapat melemahkan perlindungan konsumen dan kepercayaan investor di seluruh blok. Kasus Malta menjadi contoh konkret mengapa sentralisasi pengawasan dianggap penting untuk menciptakan lapangan bermain yang setara dan memastikan standar perlindungan yang tinggi bagi semua pihak.

Pentingnya Konsistensi dalam Regulasi Aset Digital

Fragmentasi regulasi aset digital tidak hanya menciptakan inefisiensi operasional tetapi juga celah bagi praktik yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya kerangka MiCA, EU bertujuan untuk menciptakan pasar aset kripto yang aman dan terjamin, di mana inovasi dapat berkembang tanpa mengorbankan integritas pasar atau perlindungan investor. Peran ESMA dalam memastikan konsistensi ini menjadi krusial untuk mencapai tujuan tersebut.

Singkatnya, dorongan Uni Eropa untuk memperluas pengawasan ESMA atas kripto dan ekuitas mencerminkan upaya strategis untuk menciptakan pasar keuangan yang lebih terintegrasi dan tangguh. Meskipun ada tantangan dan penolakan dari beberapa negara anggota, urgensi untuk menyelaraskan regulasi dan meningkatkan efisiensi di seluruh blok tampaknya menjadi prioritas utama. Dengan langkah ini, EU berharap dapat memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam ekonomi digital global dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor keuangan yang terus berkembang.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org