Prospek Coinbase Q3 2025: Akankah Circle Menopang Kinerja COIN?

Grafik pendapatan dan kinerja keuangan Coinbase, menunjukkan tren pertumbuhan dan fluktuasi yang relevan dengan laporan keuangan Q3 2025 yang akan datang.

Mengenal Coinbase: Bukan Bursa Kripto Biasa

Coinbase telah lama dikenal bukan sekadar platform pertukaran aset kripto biasa. Jauh sebelum banyak 'pembunuh Ethereum' menjadi konsep belaka, platform ini telah menjadi jembatan bagi para trader dan investor untuk menanamkan modal besar pada aset-aset kripto berpotensi lonjakan nilai yang signifikan. Kini, pada tahun 2025, Coinbase telah bertransformasi menjadi sebuah ekosistem yang berkembang pesat, menggerakkan beberapa infrastruktur inti industri aset kripto secara global, termasuk di Indonesia.

Pendekatan Coinbase yang sangat berpegang pada kepatuhan regulasi mungkin sempat menurunkannya dari peringkat pasar, membuka jalan bagi bursa seperti Binance untuk bersinar. Namun, kendati demikian, Coinbase tetap merupakan kekuatan dominan di dunia kripto. Pada akhir Oktober 2025, Coinbase mencatat volume perdagangan harian lebih dari $2,4 miliar. Angka ini memang sekitar 10 kali lebih rendah dari volume yang diproses oleh Binance dan Gate pada periode yang sama. Meski begitu, penting untuk memahami bahwa volume perdagangan bukanlah satu-satunya metrik penentu, terutama mengingat isu 'wash trading' yang sering terjadi di bursa luar AS dan Uni Eropa.

Grafik pendapatan dan kinerja keuangan Coinbase, menunjukkan tren pertumbuhan dan fluktuasi yang relevan dengan laporan keuangan Q3 2025 yang akan datang.

Sikap pro-regulasi yang dipegang teguh oleh Coinbase justru membantu membersihkannya dari praktik 'wash trading' yang seringkali menghambat persetujuan ETF Bitcoin dan Ethereum spot oleh SEC selama bertahun-tahun. Ini menunjukkan komitmen Coinbase terhadap transparansi dan integritas pasar, sebuah nilai yang semakin dihargai oleh investor institusional maupun ritel, termasuk di pasar Indonesia yang terus berkembang.

Laporan Keuangan Q3 2025 Coinbase: Apa yang Bisa Diharapkan?

Seiring dengan pertumbuhan pesat ekosistem kripto, demikian pula Coinbase, di mana permintaan akan layanan dan penawaran yang lebih beragam juga melonjak. Bursa ini merespons tekanan tersebut dengan memperluas jangkauan aset yang didukung, termasuk beberapa aset kripto jenis meme coin paling populer. Selain itu, Coinbase juga telah menjadi perusahaan publik, dan saham COIN kini diperdagangkan di NASDAQ dengan kapitalisasi pasar lebih dari $91 miliar.

Setelah raksasa teknologi seperti Google (GOOGL), Meta, dan Microsoft merilis laporan pendapatan Q3 2025 mereka pada 28 Oktober, komunitas investasi kini menantikan dengan antusias apakah Coinbase akan mampu melampaui ekspektasi para analis saat laporan mereka dirilis. Coinbase Global mengumumkan pada 10 Oktober, di tengah periode penurunan harga aset kripto, bahwa mereka akan menerbitkan surat pemegang saham Q3 2025, yang mencakup hasil keuangan, pada 30 Oktober setelah penutupan pasar.

Ekspektasi Analis dan Faktor Pendorong

Secara keseluruhan, para analis cenderung berhati-hati namun tetap optimis, memperkirakan adanya rebound yang kuat secara tahunan dari kinerja yang kurang memuaskan di Q2 2025. Konsensus umum adalah bahwa pendapatan bisa tumbuh hingga lebih dari $1,76 miliar, naik 44% secara tahunan. Sementara itu, laba bersih diperkirakan bisa melonjak hingga lebih dari $400 juta, sebuah perubahan sebesar 150% secara tahunan. Beberapa faktor pendorong utama yang diidentifikasi meliputi kenaikan harga aset kripto, yang secara langsung berdampak pada pendapatan perdagangan. Selain itu, pendapatan dari langganan dan penawaran institusional, termasuk staking dan kustodian, juga akan menjadi kontributor penting. Investor di Indonesia dan global juga perlu memperhatikan jumlah pengguna transaksi bulanan (MTU), yang diperkirakan akan tumbuh menjadi lebih dari 8,5 juta, serta pendapatan yang berasal dari Circle, penerbit stablecoin USDC.

Kinerja Q2 2025 dan Ketergantungan Coinbase pada Circle

Pada Q2 2025, jumlah MTU Coinbase meleset dari perkiraan sebesar 10%. Oleh karena itu, perluasan di Q3 2025 dapat menjadi sinyal kebangkitan kembali aktivitas perdagangan ritel. Namun, pada saat yang sama, seperti yang dicatat oleh seorang analis, sebagian besar pendapatan Coinbase di kuartal sebelumnya berasal dari Circle, dan ini menjadi sorotan yang kurang menguntungkan.

Analis tersebut mengamati bahwa sebagian besar pendapatan Coinbase sebesar $1,5 miliar berasal dari investasi strategisnya. Meskipun detail 'investasi' Coinbase sepenuhnya disembunyikan dari laporan keuangan Q2 2025, terungkap bahwa Coinbase hanya melakukan satu investasi besar di Circle, yang jatuh tempo pada Q2 2025. Analis tersebut menambahkan bahwa jika total pendapatan dari Circle dikurangi (sebesar $1,47 miliar, yang masih berupa keuntungan di atas kertas sampai bursa menjualnya), pendapatan Coinbase akan menurun drastis, menyisakan mereka dengan pendapatan operasional hanya sebesar $30 juta. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keberlanjutan model pendapatan Coinbase jika tidak ada dukungan dari investasi serupa di masa mendatang.

Dampak IPO Circle terhadap Valuasi Coinbase

Perlu dicatat bahwa Circle sendiri telah melantai di bursa publik pada Juni 2025, dan sahamnya melonjak pasca-IPO. Hal ini secara efektif mengerek nilai kepemilikan Coinbase, mengingat mereka memiliki saham minoritas di penerbit USDC tersebut. Situasi ini menyoroti bagaimana pergerakan pasar dari entitas terkait dapat secara signifikan memengaruhi laporan keuangan sebuah perusahaan besar seperti Coinbase, bahkan jika pendapatan operasional intinya tidak sekuat yang terlihat. Bagi investor di Indonesia, memahami nuansa ini penting untuk melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap kinerja perusahaan di sektor aset kripto yang kompleks ini.

Prospek Masa Depan Coinbase di Tengah Volatilitas Pasar Kripto

Dengan demikian, laporan pendapatan Q3 2025 Coinbase akan menjadi penentu penting yang akan diamati oleh seluruh pasar kripto. Meskipun ada ekspektasi positif terhadap pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, kerentanan terhadap ketergantungan pada investasi strategis seperti Circle menyoroti perlunya diversifikasi sumber pendapatan. Coinbase, dengan komitmennya terhadap regulasi dan ekosistem yang luas, memiliki potensi besar untuk terus tumbuh. Namun, bagaimana mereka mengelola ketergantungan ini dan terus berinovasi akan menjadi kunci keberlanjutan dominasi mereka di pasar kripto global dan relevansinya bagi para pelaku pasar di Indonesia yang terus mencari platform terpercaya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org