Bank Pasar Berkembang 2025: Dominasi Tiongkok & Kekuatan India

Visualisasi perbankan pasar berkembang, menunjukkan dominasi Tiongkok dan pertumbuhan pesat India, dengan fokus pada aset dan stabilitas keuangan global.
Key Points
  • Perlambatan ekonomi Tiongkok memengaruhi sektor perbankannya, meskipun negara ini masih mendominasi peringkat bank terbesar di pasar berkembang.
  • Pangsa aset bank Tiongkok dalam total aset perbankan pasar berkembang menunjukkan penurunan, membuka peluang bagi negara lain untuk tumbuh.
  • India menampilkan pertumbuhan ekonomi dan sektor perbankan yang sangat impresif, menjadi pemimpin di antara negara-negara pasar berkembang lainnya.
  • Analisis tanpa Tiongkok menyoroti kekuatan bank-bank dari negara seperti India, Brazil, Korea Selatan, Mesir, Meksiko, dan Polandia, menandakan lanskap yang semakin beragam.

Dunia perbankan di pasar berkembang selalu menjadi barometer penting bagi kesehatan ekonomi global. Dengan dinamika yang terus berubah, memahami lanskap keuangan di negara-negara ini menjadi krusial, terutama bagi para investor, pembuat kebijakan, dan pelaku bisnis. Laporan terbaru mengenai bank-bank terbesar di pasar berkembang untuk tahun 2025 menunjukkan pergeseran menarik, dengan Tiongkok masih mempertahankan dominasinya namun menghadapi tantangan internal, sementara India muncul sebagai kekuatan baru yang patut diperhitungkan.

Dinamika Perbankan Pasar Berkembang Global

Setiap tahun, analisis mengenai bank-bank terbesar di pasar berkembang selalu menyajikan gambaran menarik tentang arah perekonomian global. Pada tahun 2025, lanskap ini semakin kompleks, ditandai dengan perubahan signifikan dalam kekuatan ekonomi regional. Meskipun Tiongkok secara historis mendominasi banyak metrik ekonomi dan keuangan di pasar berkembang, data terbaru mengindikasikan adanya pergeseran yang halus namun signifikan, yang menuntut perhatian lebih terhadap negara-negara berkembang lainnya, khususnya di Asia Selatan.

Dominasi Tiongkok yang Teruji Badai Ekonomi

Tiongkok, sebagai raksasa ekonomi dunia, saat ini menghadapi periode perlambatan ekonomi yang diproyeksikan akan berlanjut hingga tahun 2026. Kekhawatiran mengenai penurunan ini telah mendorong lembaga pemeringkat internasional, Fitch, untuk menurunkan peringkat utang negara Tiongkok. Agensi tersebut mengutip "melemahnya keuangan publik Tiongkok secara berkelanjutan dan lintasan utang publik yang meningkat pesat selama masa transisi ekonomi negara." Diperkirakan pula bahwa "stimulus fiskal berkelanjutan akan diterapkan untuk mendukung pertumbuhan," yang ironisnya berkontribusi pada pertumbuhan aset di sektor perbankan melalui pembiayaan proyek infrastruktur besar dan peningkatan pinjaman.

Meskipun demikian, dalam daftar 50 Bank Pasar Berkembang Terbesar tahun 2025, bank-bank Tiongkok masih menunjukkan dominasinya yang tak terbantahkan. Mereka berhasil menduduki 15 posisi teratas dan menyumbang separuh dari seluruh institusi yang masuk dalam peringkat tersebut. Ini adalah bukti kekuatan dan skala yang luar biasa dari sektor perbankan Tiongkok. Namun, di balik angka-angka impresif ini, ada catatan penting. Meskipun agregat pertumbuhan aset bank Tiongkok mencapai 4%, pangsa negara ini dari total aset perbankan di 50 besar telah menurun. Dari 90% pada tahun sebelumnya, kini pangsa tersebut menjadi sekitar 84%. Penurunan ini terjadi karena bank-bank di delapan negara lain yang masuk dalam peringkat menunjukkan ekspansi yang lebih cepat. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun Tiongkok masih sangat besar, laju pertumbuhannya mulai disusul oleh negara-negara lain.

Kebangkitan Ekonomi dan Perbankan India

Kontras dengan Tiongkok, India muncul sebagai bintang yang bersinar di tengah gejolak ekonomi pasar berkembang. Lima bank India yang masuk dalam peringkat menunjukkan pertumbuhan aset rata-rata 14% dari tahun ke tahun—sebuah angka yang sangat mengesankan. Ekonomi India saat ini memimpin di antara negara-negara pasar berkembang, dengan pertumbuhan PDB sebesar 6,5% pada tahun 2024 dan proyeksi 6,6% pada tahun 2025, serta 6,2% pada tahun 2026.

Mengenali kemajuan India yang berkelanjutan ini, lembaga pemeringkat S&P bahkan telah meningkatkan peringkat utang negaranya pada bulan Agustus lalu. S&P menyatakan bahwa "ekspansi ekonomi yang kuat memiliki efek konstruktif pada metrik kredit India." Agensi tersebut juga memproyeksikan "fundamental ekonomi yang sehat akan menopang momentum pertumbuhan selama dua hingga tiga tahun ke depan." Lebih lanjut, pandangan S&P adalah bahwa "stabilitas kebijakan yang berkelanjutan dan investasi infrastruktur yang tinggi akan mendukung prospek pertumbuhan jangka panjang India." Perkembangan ini menjadikan India sebagai tujuan investasi yang semakin menarik dan menunjukkan potensi besar sektor perbankannya untuk terus tumbuh dan berkembang.

Melongok Prospek Bank dari Negara Berkembang Lainnya

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bank-bank terbesar di pasar berkembang di luar dominasi Tiongkok, kita bisa mengeksklusi bank-bank dari negara tersebut dari analisis. Jika bank-bank Tiongkok tidak diperhitungkan, peta kekuatan perbankan pasar berkembang akan terlihat berbeda. India, misalnya, akan menambah empat bank lagi ke dalam peringkat, sehingga totalnya menjadi sembilan bank, dengan State Bank of India bergerak dari posisi ke-16 ke puncak teratas.

Di posisi ketiga, kita akan menemukan Banco do Brasil dari Brazil, menunjukkan kekuatan perbankan di Amerika Latin. Dua bank Korea Selatan akan melengkapi posisi lima besar, menggarisbawahi kekuatan ekonomi di Asia Timur. Selain itu, negara-negara lain yang akan memasuki peringkat ini termasuk Mesir, Meksiko, dan Polandia. Pergeseran ini mengindikasikan bahwa meskipun Tiongkok masih menjadi pemain utama, kekuatan ekonomi dan perbankan di pasar berkembang semakin tersebar dan beragam. Hal ini menciptakan peluang baru bagi investor dan juga menyoroti pentingnya diversifikasi portofolio di pasar-pasar ini. Bagi Indonesia, sebagai salah satu negara pasar berkembang yang memiliki potensi besar, pengamatan terhadap dinamika ini dapat memberikan wawasan berharga tentang strategi pertumbuhan dan pengelolaan risiko di sektor keuangan.

Secara keseluruhan, lanskap perbankan pasar berkembang di tahun 2025 menunjukkan gambaran yang dinamis. Meskipun dominasi Tiongkok dalam hal ukuran aset masih tak terbantahkan, tantangan ekonomi internalnya telah memperlambat laju pertumbuhannya relatif terhadap negara-negara lain. Di sisi lain, India muncul sebagai mercusuar pertumbuhan, dengan ekonomi yang kuat dan sektor perbankan yang berkembang pesat. Pergeseran ini tidak hanya menunjukkan kekuatan ekonomi yang bergeser, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih kompetitif dan beragam di pasar berkembang. Memahami tren ini sangat penting bagi siapapun yang terlibat dalam dunia keuangan global, baik sebagai investor, regulator, maupun pelaku bisnis.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org