MITEI Bentuk Forum Daya Pusat Data: Solusi Energi AI Masa Depan

Visualisasi pusat data modern dengan infrastruktur energi terbarukan, melambangkan inovasi dan keberlanjutan dalam memenuhi kebutuhan daya AI global.
Key Points:
  • Pusat data global diperkirakan akan melipatgandakan permintaan daya pada tahun 2030, didorong oleh ekspansi kecerdasan buatan (AI).
  • MIT Energy Initiative (MITEI) meluncurkan Data Center Power Forum untuk menyatukan peneliti dan pakar industri.
  • Forum ini bertujuan untuk mengembangkan solusi inovatif dan berkelanjutan dalam penyediaan daya bagi pusat data.
  • Fokus penelitian mencakup efisiensi energi, pengelolaan jaringan listrik, dan kebijakan regulasi.
  • Melalui kolaborasi, MITEI berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dan ekonomi dari peningkatan permintaan daya.

Mengatasi Krisis Energi Pusat Data Global

Permintaan daya global dari pusat data diproyeksikan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030. Fenomena ini didorong oleh pertumbuhan pesat teknologi digital dan, secara khusus, ekspansi kecerdasan buatan (AI) yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menanggapi tantangan krusial ini, MIT Energy Initiative (MITEI) pada bulan September lalu secara resmi meluncurkan Data Center Power Forum. Inisiatif strategis ini merupakan wadah kolaborasi yang unik, mempertemukan para peneliti terkemuka dari MIT dengan para pakar industri energi dan teknologi untuk bersama-sama mengeksplorasi dan mengembangkan solusi inovatif dalam penyediaan daya untuk masa depan yang semakin didorong oleh data.

Forum ini dirancang khusus sebagai upaya penelitian yang terfokus bagi perusahaan-perusahaan anggota MITEI yang memiliki kepentingan vital dalam mengatasi tantangan serius terkait lonjakan permintaan daya pusat data. Pembentukan Data Center Power Forum ini bukanlah tanpa dasar; ia dibangun di atas pembelajaran berharga dari simposium MITEI pada bulan Mei 2025 yang membahas energi untuk mendukung ekspansi AI, serta panel-panel diskusi yang terfokus pada pusat data dalam konferensi penelitian musim gugur 2024. Di Indonesia sendiri, tren pertumbuhan pusat data dan adopsi AI juga sangat signifikan, menuntut perhatian serius terhadap ketersediaan dan keberlanjutan pasokan energi nasional.

Lonjakan Permintaan Daya dan Tantangan Jaringan Listrik Nasional

Studi menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, pusat data mengonsumsi sekitar 4 persen dari total listrik negara pada tahun 2023, dan angka ini diperkirakan akan melonjak hingga 9 persen pada tahun 2030. Sebagian besar peningkatan permintaan ini berasal dari penggunaan AI yang semakin meluas, yang memberikan tekanan luar biasa pada jaringan listrik. Lonjakan permintaan energi ini menimbulkan tantangan serius bagi sektor teknologi dan energi, pembuat kebijakan pemerintah, serta konsumen sehari-hari. Jika tidak ditangani dengan baik, masyarakat dapat menyaksikan kenaikan tagihan listrik yang signifikan sebagai akibatnya.

Situasi serupa juga mulai terlihat di Indonesia. Dengan percepatan transformasi digital dan inisiatif seperti "Industri 4.0", permintaan akan pusat data yang kuat dan andal terus meningkat. Perusahaan teknologi raksasa hingga UMKM yang beralih ke platform digital, semuanya berkontribusi pada peningkatan beban jaringan listrik. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia listrik utama di Indonesia, perlu terus berinovasi dan berinvestasi dalam infrastruktur untuk memastikan kapasitas yang memadai, stabil, dan berkelanjutan. Terlebih lagi, pertumbuhan AI di Indonesia, terutama dalam sektor e-commerce, smart cities, dan layanan keuangan digital, akan semakin mempercepat kebutuhan akan solusi energi yang efisien dan ramah lingkungan.

Peran MITEI dalam Inovasi Energi Berkelanjutan

“MITEI telah lama mendukung penelitian tentang cara-cara untuk menghasilkan energi yang lebih efisien dan bersih serta untuk mengelola jaringan listrik. Dalam beberapa tahun terakhir, MITEI juga telah mendanai puluhan proyek penelitian yang relevan dengan isu-isu energi pusat data,” ujar William H. Green, direktur MITEI dan Hoyt C. Hottel Professor of Chemical Engineering. Ia menambahkan, “Membangun di atas sejarah dan basis pengetahuan ini, Data Center Power Forum MITEI mengumpulkan komunitas khusus dari anggota industri yang memiliki kepentingan vital dalam pertumbuhan AI yang berkelanjutan dan percepatan solusi untuk menyuplai daya pusat data serta memperluas jaringan listrik.”

Misi inti MITEI adalah untuk memajukan solusi rendah atau tanpa karbon guna memperluas akses energi dan mitigasi perubahan iklim. MITEI bekerja sama dengan berbagai perusahaan dari seluruh rantai inovasi energi, termasuk sektor infrastruktur, otomotif, tenaga listrik, energi, sumber daya alam, dan asuransi. Green juga menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan anggota MITEI telah menunjukkan minat yang kuat terhadap Data Center Power Forum dan berkomitmen untuk mendukung penelitian terfokus pada berbagai isu energi yang terkait dengan ekspansi pusat data. Komitmen ini menunjukkan kesadaran kolektif akan urgensi masalah dan potensi dampak positif dari kolaborasi lintas sektor.

Membangun Pemahaman dan Solusi Komprehensif

Data Center Power Forum MITEI akan membekali perusahaan-perusahaan anggotanya dengan wawasan yang andal mengenai pasokan energi, operasi dan manajemen beban jaringan, lingkungan binaan, serta desain pasar listrik dan kebijakan regulasi untuk pusat data. Forum ini melengkapi keahlian mendalam MIT dalam topik-topik terkait seperti prosesor berdaya rendah, algoritma yang efisien, AI spesifik tugas, perangkat fotonik, komputasi kuantum, dan konsekuensi sosial dari ekspansi pusat data. Sebagai bagian dari forum ini, Future Energy Systems Center MITEI juga akan mendanai proyek-proyek yang relevan dengan energi pusat data dalam siklus proposal mendatang. Untuk mengkoordinasikan upaya penting ini, Ilmuwan Peneliti MITEI, Deep Deka, telah ditunjuk sebagai manajer program forum tersebut.

Pendekatan Riset Multidisiplin untuk Daya Pusat Data

“Mencari tahu bagaimana memenuhi tuntutan daya pusat data adalah tantangan yang rumit. Penelitian kami mendekati masalah ini dari berbagai arah, mulai dari mencari cara untuk memperluas kapasitas transmisi dalam jaringan listrik untuk membawa daya ke tempat yang dibutuhkan, hingga memastikan kualitas layanan listrik bagi pengguna yang ada tidak berkurang ketika pusat data baru beroperasi, dan menggeser tugas komputasi ke waktu dan tempat di mana energi tersedia di jaringan,” jelas Deka. Pendekatan multidisiplin ini sangat relevan untuk konteks Indonesia, di mana pengembangan jaringan listrik harus diintegrasikan dengan perencanaan tata ruang dan kebutuhan energi terbarukan. Strategi penggeseran beban komputasi berdasarkan ketersediaan energi, misalnya, dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan menekan biaya operasional bagi pusat data di Indonesia.

Portofolio Riset MITEI: Solusi Inovatif

MITEI saat ini mensponsori penelitian substansial yang terkait dengan topik energi pusat data di beberapa departemen MIT. Portofolio penelitian yang ada mencakup lebih dari selusin proyek yang berkaitan dengan pusat data, termasuk solusi rendah atau tanpa karbon untuk pasokan dan infrastruktur energi, manajemen jaringan listrik, dan kebijakan pasar listrik. Peneliti MIT yang didanai melalui konsorsium industri MITEI juga merancang elektronik daya dan prosesor yang lebih hemat energi, serta menyelidiki pembangkit listrik rendah/tanpa karbon di belakang meteran dan penyimpanan energi. Para ahli yang didukung MITEI mempelajari bagaimana menggunakan AI untuk mengoptimalkan distribusi listrik dan penentuan lokasi pusat data, serta melakukan analisis tekno-ekonomi skema daya pusat data. Proyek konsorsium MITEI juga membawa perspektif baru pada tantangan pendinginan pusat data dan mempertimbangkan pendekatan kebijakan untuk menyeimbangkan kepentingan para pemangku kepentingan, termasuk aspek-aspek keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Kolaborasi Industri untuk Masa Depan Berkelanjutan

Dengan mengumpulkan para pemangku kepentingan industri dari seluruh rantai nilai AI dan jaringan listrik, Data Center Power Forum memungkinkan dialog yang lebih kaya tentang solusi untuk masalah daya, jaringan, dan manajemen karbon dalam pengaturan non-komersial dan kolaboratif. Ini adalah poin penting yang dapat direplikasi di Indonesia, di mana platform diskusi terbuka antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat sipil dapat mempercepat inovasi dan pengembangan kebijakan yang pro-energi bersih dan pro-pertumbuhan digital.

“Kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi tentang tantangan utama pusat data dengan anggota forum lainnya dari berbagai sektor, serta dengan anggota fakultas dan ilmuwan peneliti MIT, adalah manfaat unik dari upaya yang dipimpin MITEI ini,” kata Green. Kolaborasi semacam ini menciptakan ekosistem inovasi yang dinamis, memungkinkan pertukaran ide dan praktik terbaik yang sangat penting untuk menghadapi tantangan energi di era digital.

Pembelajaran dari Konferensi dan Simposium Sebelumnya

MITEI telah membahas isu kebutuhan daya pusat data dengan anggota perusahaannya selama Konferensi Penelitian Tahunan musim gugur 2024 dengan sesi panel berjudul, “Tantangan ekstrem dalam menyuplai daya pusat data secara terdekarbonisasi.” Direktur Riset MITEI, Randall Field, memimpin diskusi dengan perwakilan dari perusahaan teknologi besar seperti Google dan Microsoft, yang dikenal sebagai “hyperscaler,” serta pengembang infrastruktur yang berbasis di Madrid, Ferrovial S.E., dan perusahaan utilitas Exelon Corp. Sesi konferensi lainnya membahas topik terkait, “Penyimpanan energi dan ekspansi jaringan.” Musim semi lalu, MITEI memfokuskan Simposium Musim Semi tahunannya pada pusat data, menjadi tuan rumah bagi anggota fakultas dan peneliti dari MIT dan universitas lain, pemimpin bisnis, dan perwakilan dari Federal Energy Regulatory Commission untuk sesi sehari penuh tentang topik, “AI dan energi: Bahaya dan janji.”

Harapan untuk Transformasi Energi Digital

Peluncuran Data Center Power Forum oleh MITEI menandai langkah maju yang signifikan dalam upaya global untuk mengatasi tantangan energi yang kompleks yang ditimbulkan oleh pertumbuhan pesat AI dan pusat data. Dengan menyatukan para pemikir terbaik dan pemimpin industri, forum ini bertekad untuk menemukan solusi inovatif yang tidak hanya memastikan pasokan daya yang memadai tetapi juga mendorong keberlanjutan dan efisiensi. Bagi Indonesia, inisiatif semacam ini menjadi inspirasi dan model. Mengingat pesatnya perkembangan ekonomi digital dan kebutuhan akan infrastruktur yang kokoh, kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah adalah kunci untuk membangun masa depan digital yang cerah dan berkelanjutan, memastikan bahwa setiap kemajuan teknologi berjalan seiring dengan tanggung jawab terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org