Momentum Kripto: Inflow BTC Hijau, Fed Pangkas Bunga & Altcoin

Grafik momentum pasar kripto menunjukkan inflow Bitcoin positif dan kemungkinan besar pemotongan suku bunga Fed, mendorong BTC USD menuju 85K.

Minggu ini ditutup dengan kejutan yang mungkin tidak diantisipasi banyak pihak. Setelah sempat goyah selama beberapa hari, aliran masuk Bitcoin (BTC) akhirnya kembali menunjukkan warna hijau, dan harga BTC USD berhasil mendekati angka 85.000. Fenomena ini didukung oleh lonjakan dramatis dalam probabilitas pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) yang melampaui 70%, sebuah perubahan signifikan mengingat angkanya berada di bawah 40% sehari sebelumnya. Sikap dovish yang sebelumnya disampaikan oleh Ketua The Fed, Jerome Powell, tampaknya mulai meresap ke pasar, menciptakan pergeseran sentimen yang terasa di berbagai aset.

Key Points:

  • Aliran masuk Bitcoin (inflow BTC) kembali positif, menandakan minat beli yang meningkat.
  • Harga Bitcoin (BTC USD) menunjukkan kekuatan, kembali menguji level 85.000 setelah periode volatilitas.
  • Probabilitas pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve melonjak di atas 70%, yang menjadi katalis positif bagi aset berisiko seperti kripto.
  • Ketahanan pasar altcoin, khususnya Ethereum (ETH), mengindikasikan potensi "altseason" jika tren positif Bitcoin berlanjut.
  • Langkah Treasury AS untuk membeli kembali utang berkontribusi pada stabilitas pasar keuangan yang lebih luas.

Pembalikan Arus Modal Bitcoin dan Sentimen Pasar yang Membaik

Kombinasi antara peningkatan aliran masuk BTC, kekuatannya terhadap Dolar AS, dan meningkatnya kepercayaan akan pemotongan suku bunga telah memberikan dorongan yang signifikan namun terukur bagi pasar kripto. Perubahan ini sangat kontras dengan situasi sebelumnya, di mana Bitcoin sempat turun lebih dari $26.000 dalam 10 hari, menciptakan kegelisahan di kalangan investor. Namun, yang menarik adalah bagaimana BTC USD mampu mempertahankan beberapa zona support penting yang sebelumnya dianggap tidak terlalu signifikan.

Dominasi Bitcoin di pasar memang sempat menurun sekitar 4% dan membentuk sinyal yang dikenal sebagai "death cross," yang sejalan dengan pengamatan terhadap pergerakan altcoin. Namun, pasangan BTC lainnya berhasil bangkit kembali dari posisi terendah pada Oktober. Salah satu indikator positif yang jelas adalah aliran masuk BTC yang kini berwarna hijau. Laporan dari meja ETF menunjukkan adanya aliran masuk bersih, menggantikan tren aliran keluar yang stabil selama beberapa hari terakhir. Hal ini, ditambah dengan altcoin yang mampu mempertahankan posisinya, mengindikasikan adanya aksi beli saat harga turun.

Ketahanan Bitcoin di Tengah Tantangan Pasar

Dalam konteks pasar yang bergejolak, ketahanan Bitcoin menjadi sorotan utama. Meskipun mengalami penurunan tajam, kemampuannya untuk bertahan di atas level support tertentu menunjukkan adanya fondasi yang lebih kuat dari yang diperkirakan. Faktor pendorong lainnya adalah lonjakan probabilitas pemotongan suku bunga The Fed. Ketika pasar tiba-tiba memprediksi lebih dari 70% peluang pemotongan suku bunga, ini menjadi perubahan besar dalam rentang waktu 24 jam. Secara historis, peningkatan kemungkinan pemotongan suku bunga cenderung mendorong investor untuk kembali ke aset yang lebih volatil, termasuk kripto.

Selain itu, ada katalis yang kurang mendapat perhatian publik, yaitu pembelian kembali utang Treasury AS senilai $785 juta. Tindakan ini bertujuan untuk memperketat spread dan menenangkan pasar obligasi, yang pada gilirannya dapat mengurangi guncangan tak terduga yang seringkali meluas ke pasar kripto. Secara tidak langsung, ini mendukung pergerakan BTC USD dan memperkuat sentimen positif di balik aliran masuk Bitcoin. Semua katalis ini mungkin tidak langsung menggerakkan harga secara instan, tetapi secara bertahap mengubah suasana hati pasar menjadi lebih optimis.

Pasar Altcoin Siap Menggeliat Kembali

Performa altcoin yang mampu bertahan saat Bitcoin mengalami penurunan adalah fenomena yang relatif langka. Sebuah rebound kuat pada BTC USD berpotensi menyulut kembali altcoin, terutama mengingat Relative Strength Index (RSI) Bitcoin berada di wilayah oversold, yang seringkali menjadi titik awal pembalikan harga. Ethereum (ETH) dan sebagian besar altcoin lainnya memiliki minggu yang lebih tenang dibandingkan Bitcoin. Meskipun ETH mengikuti penurunan BTC USD selama pullback pasar yang lebih luas, laju penurunannya terlihat lebih lambat.

RSI ETH sempat turun mendekati level 30-an, sebuah indikator klasik wilayah oversold. Yang lebih menarik adalah penurunan volume penjualan. Meskipun ada candle merah besar di awal minggu, tekanan jual tidak berlanjut, mengindikasikan bahwa tekanan tersebut terus terserap. Poin lain yang menarik perhatian adalah rasio ETH/BTC. Meskipun BTC USD terpukul, ETH tidak banyak kehilangan pijakan terhadap Bitcoin. Ini berhasil mempertahankan band rasionya dengan sempurna, yang seringkali menandakan kekuatan mendasar yang tidak terlalu jelas.

Secara teknis, ETH masih perlu merebut kembali beberapa rata-rata bergerak utama yang menggantung overhead, tetapi pengaturan saat ini tidak seburuk yang mungkin disarankan oleh harga mentah. Jika aliran masuk BTC terus membaik dan ekspektasi pemotongan suku bunga tetap tinggi, ETH bisa menjadi salah satu aset utama pertama yang bangkit. Dan ketika itu terjadi, musim altcoin (parabolic altseason) mungkin akan tiba. Untuk saat ini, penting bagi investor untuk mengamati dengan cermat perkembangan pasar dan memanfaatkan momen yang ada.

Implikasi bagi Investor Kripto di Indonesia

Bagi investor kripto di Indonesia, pergeseran sentimen pasar global ini menawarkan pelajaran berharga. Dinamika antara aliran masuk Bitcoin yang positif dan probabilitas pemotongan suku bunga The Fed secara langsung memengaruhi selera risiko global, yang pada akhirnya akan terasa hingga ke pasar domestik. Ketika aset berisiko seperti kripto menjadi lebih menarik di kancah internasional, investor Indonesia yang teredukasi dan memiliki toleransi risiko yang tepat dapat mempertimbangkan peluang yang muncul.

Penting untuk tidak hanya terpaku pada pergerakan harga harian, tetapi juga memahami fundamental di baliknya, seperti perubahan kebijakan moneter bank sentral terbesar dunia dan struktur pasar seperti dominasi Bitcoin atau kekuatan altcoin. Dengan informasi yang akurat dan strategi yang matang, investor Indonesia dapat menavigasi pasar kripto yang volatil ini dengan lebih percaya diri.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org