Bitcoin & Ethereum: Analisis Pergerakan Sideways di Pasar Kripto Indonesia

Grafik fluktuasi harga Bitcoin dan Ethereum, menyoroti tren konsolidasi dan level support resistensi penting di pasar kripto.
Key Points:
  • Bitcoin (BTC) menunjukkan konsolidasi setelah koreksi harga signifikan, bergerak sideways antara $91.000 dan $93.000, dengan momentum lemah dan likuiditas tipis.
  • Level support kritis BTC berada di $91.000, sedangkan resistance kuat di $93.000 dan $93.200.
  • Ethereum (ETH) mengalami penguatan harga sekitar 5% pasca-implementasi upgrade Fusaka, yang meningkatkan kapasitas transaksi jaringan.
  • Data on-chain ETH mencatat peningkatan transaksi harian hingga 1,8 juta, didorong oleh aktivitas DeFi, NFT, dan proyek Layer 2.
  • Seorang analis memprediksi potensi reli ETH hingga $8.500, merujuk pada pola harga yang mirip dengan bull run tahun 2021.
  • Data makroekonomi AS, seperti penurunan ADP Payroll, menambah tekanan pasar tetapi juga meningkatkan probabilitas pemotongan suku bunga Fed.

Memahami Dinamika Pasar Kripto Saat Ini

Setelah gejolak jual-off yang sempat membuat panik di awal pekan, di mana mata uang kripto utama seperti Bitcoin (BTC) anjlok dari sekitar $91.000 menjadi $85.000 dalam hitungan jam, pasar kripto global kini mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Pergerakan harga yang cenderung mendatar atau sideways kini mendominasi, memunculkan pertanyaan krusial bagi para investor, khususnya di Indonesia: apakah aset-aset digital ini dapat mempertahankan posisinya? Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai pergerakan Bitcoin dan Ethereum (ETH), menganalisis faktor-faktor teknis, on-chain, dan makroekonomi yang memengaruhi tren pasar saat ini. Pemahaman akan dinamika ini menjadi esensial bagi investor di tanah air untuk menavigasi volatilitas pasar kripto yang tak terhindarkan.

Bitcoin (BTC): Antara Konsolidasi dan Ketidakpastian

Pergerakan Harga dan Level Kritis

Sejak pemulihan dari penurunan tajam, Bitcoin telah berjuang untuk menemukan arah yang jelas. Pada jam-jam awal perdagangan hari ini, BTC sempat mendekati level $92.000 sebelum kembali turun. Aset kripto terbesar ini gagal menembus level $93.000, melanjutkan pergerakan choppy dan tanpa arah yang telah berlangsung selama beberapa sesi terakhir. Pola ini menunjukkan adanya pertarungan sengit antara pembeli dan penjual di rentang harga tersebut. Para penjual secara konsisten berhasil mempertahankan level $93.000 sejak pertengahan November, sementara pembeli menunjukkan minat di sekitar $91.000. Situasi ini menciptakan zona konsolidasi di mana tidak ada pihak yang dominan, sehingga BTC terus bergerak sideways.

Menariknya, seorang analis bernama Ted mencatat bahwa Bitcoin saat ini memiliki dua klaster likuiditas yang cukup signifikan. Likuiditas sisi atas terpantau di sekitar level $94.500, sementara likuiditas sisi bawah terkonsentrasi di sekitar $90.000. Menurutnya, aksi "sweeping" likuiditas di sisi bawah sebelum terjadi pembalikan harga akan menjadi skenario yang masuk akal. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi penurunan singkat ke level $90.000 masih terbuka sebelum ada upaya untuk bergerak lebih tinggi. Bagi investor di Indonesia, memantau pergerakan di sekitar level likuiditas ini akan sangat membantu dalam merumuskan strategi trading jangka pendek.

Analisis Teknis dan Sentimen Pasar

Apabila melihat grafik satu bulan Bitcoin, terlihat jelas bahwa aset ini masih terperangkap dalam struktur menurun yang berasal dari level tertinggi di awal November. Rebound terbaru yang sempat terjadi justru membentuk "lower high" lainnya, menegaskan bahwa pola korektif yang lebih luas masih berlaku. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya pemulihan, tekanan jual masih cukup kuat untuk menekan harga di bawah puncak sebelumnya. Momentum pasar BTC saat ini cenderung lemah, dan upaya pemulihan intraday seringkali cepat memudar, sebuah indikasi bahwa likuiditas di level harga saat ini masih tipis.

Dalam konteks teknis, jika Bitcoin menembus secara bersih level $91.000, kemungkinan besar akan memicu penurunan lebih lanjut, menguji level support berikutnya di kisaran $90.000 hingga $90.500. Sebaliknya, untuk membalikkan aksi harga dan membatalkan tren turun jangka pendek, para "bull" atau pembeli harus berhasil memulihkan harga dan mempertahankannya di atas level $93.200. Selain itu, data likuidasi menunjukkan bahwa pasar telah menyaksikan kerugian besar bagi para trader. Dalam 24 jam terakhir, hampir $45 juta dalam posisi "long" dan $50 juta dalam posisi "short" telah dilikuidasi, menandakan tingkat volatilitas yang ekstrem dan pergerakan harga yang tidak terduga.

Dampak Data Makroekonomi

Faktor makroekonomi global juga turut memberikan tekanan tambahan pada pasar kripto yang lebih luas. Laporan ADP (Automatic Data Processing) Payroll Amerika Serikat menunjukkan penurunan sebanyak 32.000 pekerja pada bulan November, jauh di bawah ekspektasi pasar. Angka ini menandakan pendinginan pasar tenaga kerja yang dapat berdampak pada kebijakan moneter. Meskipun berita ini secara tradisional dapat diartikan sebagai sentimen negatif, pasar berjangka kini mengaitkannya dengan potensi positif bagi aset berisiko. Dengan adanya data ini, pasar berjangka telah mengindikasikan probabilitas sebesar 90% untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember tahun ini. Jika hal ini terjadi, penurunan suku bunga dapat membuat aset berisiko seperti kripto menjadi lebih menarik bagi investor, meskipun dampaknya belum sepenuhnya terefleksikan dalam pergerakan harga saat ini.

Ethereum (ETH): Dorongan Pembaruan dan Potensi Reli

Reaksi Pasar Terhadap Peningkatan Fusaka

Berbeda dengan Bitcoin yang cenderung sideways, Ethereum (ETH) telah menikmati hari yang relatif kuat. Aset kripto terbesar kedua ini melonjak sekitar 5% dalam 24 jam terakhir, sempat diperdagangkan di sekitar $3.184 sebelum sedikit turun dari posisi puncaknya. Reli ini terjadi segera setelah upgrade Fusaka resmi diluncurkan pada tanggal 3 Desember. Peningkatan Fusaka merupakan langkah penting yang meningkatkan batas gas blok (block gas limit) Ethereum dari 45 juta menjadi 150 juta. Secara sederhana, ini berarti jaringan Ethereum kini dapat memproses lebih banyak transaksi dan aktivitas aplikasi secara lebih lancar. Peningkatan kapasitas ini sangat krusial untuk skalabilitas dan efisiensi jaringan, memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna dan pengembang aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Aktivitas Jaringan dan Data On-Chain

Data on-chain semakin memperkuat narasi positif seputar Ethereum. Jumlah transaksi harian ETH telah melampaui angka 1,8 juta, sebuah peningkatan signifikan yang didorong oleh penggunaan masif dari sektor Keuangan Terdesentralisasi (DeFi), Non-Fungible Tokens (NFTs), dan proyek-proyek Layer 2. Angka transaksi yang tinggi ini menggarisbawahi vitalitas dan pertumbuhan ekosistem Ethereum yang terus berkembang. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga dapat berfluktuasi, fundamental jaringan yang kuat dengan adopsi yang meningkat akan menjadi pendorong utama nilai jangka panjang. Bagi investor di Indonesia, aktivitas jaringan yang tinggi ini merupakan indikator kunci kesehatan ekosistem dan potensi pertumbuhan di masa depan.

Prediksi dan Proyeksi Jangka Pendek

Analisis dari X sleuth, Mags, menunjukkan bahwa aksi harga ETH saat ini sangat mirip dengan setup yang terlihat selama bull run tahun 2021. Pada saat itu, rasio BTC/ETH telah mencapai titik terendah, memantul kembali, dan menguji ulang support sebelum melonjak lebih tinggi. Mags mencatat bahwa ETH saat ini berada di zona support yang sama, yang sebelumnya telah memicu reli sebesar 170% hanya dalam tujuh minggu, menghasilkan tujuh candle hijau mingguan berturut-turut, diikuti oleh fase distribusi yang lambat. Jika sejarah terulang, ETH berpotensi mencapai sekitar 0,092 BTC, atau setara dengan sekitar $8.500.

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa saat ini ETH masih diperdagangkan di bawah rata-rata bergerak 50 hari (Moving Average/MA) di $3.424 dan rata-rata bergerak 200 hari di $3.534, mengindikasikan tren yang masih sedikit bearish. Level-level MA ini seringkali berfungsi sebagai indikator resistensi atau support penting bagi para trader. Penembusan di atas MA ini akan menjadi sinyal pembalikan tren yang lebih kuat. Sementara itu, pelanggaran terhadap support kunci di $2.740–$2.750 akan berpotensi mengakibatkan penurunan lebih lanjut, menguji kesabaran para investor dan menguji kekuatan fundamental Ethereum.

Kesimpulan: Prospek Pasar Kripto ke Depan di Indonesia

Dinamika pasar kripto global yang kompleks ini memiliki implikasi penting bagi investor di Indonesia. Bitcoin tengah berada dalam fase konsolidasi yang ditandai oleh ketidakpastian teknis dan makroekonomi, menuntut kehati-hatian dalam pengambilan keputusan investasi. Di sisi lain, Ethereum menunjukkan prospek yang lebih cerah, didukung oleh inovasi teknologi seperti upgrade Fusaka dan peningkatan aktivitas on-chain. Potensi reli signifikan yang diindikasikan oleh pola historis menjadi harapan bagi para pendukung ETH.

Meskipun demikian, volatilitas tetap menjadi ciri khas pasar kripto, dan level-level support serta resistance yang telah diidentifikasi akan menjadi kunci untuk memantau pergerakan harga selanjutnya. Bagi investor Indonesia, penting untuk selalu melakukan riset mendalam, memahami risiko yang melekat, dan mengelola portofolio dengan strategi yang cermat. Pasar kripto yang terus berkembang menawarkan peluang dan tantangan yang unik, memerlukan adaptasi dan pembelajaran berkelanjutan dari setiap pelaku pasar.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org