Harga Bitcoin $87.4k, Metaplanet Target 210.000 BTC: Analisis Pasar Kripto
Key Points:
- Harga Bitcoin masih di bawah $90.000, diperdagangkan sekitar $87.472 pada 25 Desember 2025.
- Arus keluar bersih terus berlanjut pada Spot Bitcoin ETF, diperparah kondisi liburan.
- Masa kedaluwarsa opsi BTC senilai $30.3 Miliar menciptakan ketidakpastian di pasar.
- Metaplanet, entitas yang dijuluki "MicroStrategy Asia", mendapat persetujuan pemegang saham untuk mengakumulasi 210.000 Bitcoin hingga tahun 2027.
- Strategi Metaplanet melibatkan lima proposal strategis dan menargetkan 1% dari total pasokan Bitcoin.
- Akumulasi Bitcoin oleh Metaplanet meningkat pesat, dari 8.888 BTC pada Juni 2025 menjadi 30.823 BTC saat ini.
Para investor dan pegiat aset kripto di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, memantau pergerakan pasar dengan saksama. Pada tanggal 25 Desember 2025, suasana pasar kripto diwarnai dengan Bitcoin yang masih berjuang untuk menembus level $90.000. Dengan harga sekitar $87.472, aset kripto terbesar ini menghadapi tantangan dari berbagai sisi, termasuk arus keluar bersih dari produk investasi Spot Bitcoin ETF dan kondisi perdagangan yang lesu akibat liburan akhir tahun. Di tengah ketidakpastian ini, sebuah berita menarik datang dari Jepang, di mana Metaplanet, sebuah perusahaan yang dijuluki sebagai "MicroStrategy dari Asia", telah mendapatkan persetujuan untuk rencana akumulasi Bitcoin yang sangat ambisius. Keputusan ini berpotensi memberikan dorongan signifikan bagi adopsi institusional Bitcoin dan membentuk dinamika pasar di masa mendatang.
Implikasi Pasar dari Kedaluwarsa Opsi Bitcoin
Ketidakpastian di pasar tidak hanya berasal dari pergerakan harga Bitcoin yang stagnan atau arus keluar dari ETF. Sebuah peristiwa penting yang akan segera terjadi adalah kedaluwarsa opsi Bitcoin senilai kurang lebih $30,3 miliar pada hari Jumat pukul 08:00 pagi UTC. Ini merupakan volume opsi yang sangat besar, dan sebagian besar opsi beli (call options) memiliki harga pelaksanaan (strike price) yang jauh di atas harga spot Bitcoin saat ini. Banyak opsi beli terkonsentrasi di level $100.000 bahkan $200.000, yang kini menghadapi kemungkinan besar untuk kedaluwarsa tanpa nilai. Fenomena ini, yang dikenal sebagai "max pain point", sering kali menyebabkan volatilitas pasar menjelang tanggal kedaluwarsa. Bagi para pelaku pasar di Indonesia, peristiwa semacam ini memerlukan strategi yang matang, mengingat fluktuasi harga Bitcoin dapat berdampak langsung pada nilai portofolio investasi mereka. Meskipun seringkali opsi kedaluwarsa bisa dispekulasikan akan menekan harga, namun sering juga tidak terlalu berdampak besar secara jangka panjang. Namun, dalam jangka pendek, antisipasi pasar terhadap potensi likuidasi atau penyesuaian posisi dapat menciptakan tekanan jual.
Strategi Agresif Metaplanet: "MicroStrategy dari Asia"
Di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan, Metaplanet, sebuah perusahaan yang beroperasi di Asia, berhasil mencuri perhatian dengan rencana strategisnya yang berani. Dijuluki sebagai "MicroStrategy dari Asia" karena pendekatannya yang agresif dalam mengakumulasi Bitcoin, Metaplanet baru saja mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk sebuah inisiatif yang sangat ambisius: menargetkan akuisisi 210.000 Bitcoin hingga tahun 2027. Jumlah ini bukan main-main, karena merepresentasikan sekitar 1% dari total pasokan Bitcoin yang terbatas. Pengumuman ini, yang disampaikan menjelang Natal 2025, menguraikan lima proposal strategis yang mencakup perubahan modal saham menjadi rekening surplus untuk dividen dan pembelian kembali saham. Hal ini menunjukkan komitmen serius Metaplanet untuk mengintegrasikan Bitcoin sebagai aset cadangan utama dalam neraca keuangannya.
Detail Rencana Akumulasi Metaplanet
CEO Metaplanet, Simon Gerovich, memaparkan tujuan yang akan dicapai secara bertahap. Perusahaan ini berhasil mencapai target 30.000 BTC pada tahun fiskal 2025, selanjutnya menargetkan 100.000 BTC pada tahun fiskal 2026, dan puncaknya 210.000 BTC pada tahun fiskal 2027. Akumulasi ini akan dilakukan melalui program "555 Million Plan" yang melibatkan waran senilai $5,4 miliar. Pendekatan Metaplanet secara jelas meniru strategi yang berhasil diterapkan oleh MicroStrategy di Amerika Serikat, namun dengan memanfaatkan keunggulan dan karakteristik unik dari pasar modal Jepang. Sejak beralih fokus ke Bitcoin pada April 2024, Metaplanet telah menunjukkan pertumbuhan akumulasi yang eksponensial. Dari 8.888 BTC pada Juni 2025, kepemilikannya melonjak hingga lebih dari 17.000 BTC pada Agustus, melampaui 20.000 BTC pada September, dan kini mencapai 30.823 BTC. Angka-angka ini tidak hanya menunjukkan kecepatan akuisisi mereka, tetapi juga keyakinan mendalam perusahaan terhadap potensi jangka panjang Bitcoin sebagai penyimpan nilai.
Perbandingan dengan MicroStrategy
Kesamaan antara Metaplanet dan MicroStrategy sangat mencolok. Keduanya adalah perusahaan publik yang memilih untuk mengalihkan sebagian besar aset cadangannya ke Bitcoin, sebuah strategi yang dikenal sebagai "Bitcoin standard" untuk korporasi. Namun, Metaplanet tampaknya mengambil pelajaran dari pendahulunya, mencoba untuk mengadaptasi model ini agar sesuai dengan regulasi dan dinamika pasar di wilayah Asia, khususnya Jepang. Dengan memanfaatkan pasar modal Jepang, Metaplanet mungkin berharap dapat menarik basis investor yang berbeda dan mempercepat proses akumulasi tanpa menghadapi hambatan yang sama seperti MicroStrategy di pasar Barat. Ini adalah contoh nyata bagaimana strategi investasi institusional Bitcoin mulai menyebar secara global, dengan adaptasi lokal untuk memaksimalkan efektivitasnya.
Dampak Potensial bagi Pasar Kripto Global dan Indonesia
Langkah Metaplanet ini berpotensi memiliki dampak berjenjang, tidak hanya pada pasar kripto global tetapi juga pada kesadaran dan adopsi kripto di Indonesia. Secara global, akumulasi Bitcoin dalam jumlah besar oleh entitas korporat besar seperti Metaplanet dapat memperkuat narasi Bitcoin sebagai "emas digital" dan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ini juga bisa mendorong lebih banyak institusi lain untuk mempertimbangkan Bitcoin dalam strategi investasi mereka. Di Indonesia, di mana minat terhadap aset kripto terus meningkat, berita semacam ini dapat memperkuat sentimen positif di kalangan investor. Adopsi institusional yang kuat dari perusahaan-perusahaan besar di Asia dapat menjadi sinyal positif bagi regulator dan investor ritel di Indonesia, yang mungkin akan lebih percaya diri dalam berinvestasi atau bahkan menggunakan Bitcoin dalam transaksi. Peningkatan permintaan dari entitas institusional juga dapat berkontribusi pada stabilitas harga Bitcoin dalam jangka panjang, meskipun volatilitas jangka pendek tetap menjadi karakteristik pasar kripto. Bagi investor Indonesia, ini adalah waktu yang tepat untuk terus mendidik diri tentang dinamika pasar dan peluang investasi di sektor aset digital.
Kesimpulan
Pasar kripto di penghujung tahun 2025 menyajikan gambaran yang kompleks: stagnasi harga Bitcoin di bawah $90.000, tekanan dari arus keluar ETF dan kedaluwarsa opsi, namun diimbangi dengan optimisme dari strategi akumulasi Bitcoin yang ambisius oleh Metaplanet. Perusahaan Jepang ini, dengan target 210.000 BTC hingga 2027, menunjukkan kepercayaan mendalam terhadap nilai fundamental Bitcoin dan potensinya sebagai aset masa depan. Peristiwa-peristiwa ini secara kolektif membentuk lanskap pasar yang dinamis, menawarkan tantangan sekaligus peluang. Bagi investor di Indonesia, memahami narasi besar ini sangat krusial untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi dan strategis. Masa depan Bitcoin dan aset kripto lainnya akan terus dibentuk oleh interaksi antara dinamika pasar, regulasi, dan tentu saja, strategi visioner dari para pemain besar seperti Metaplanet.